Bisnis.com, JAKARTA- Gempa dengan kekuatan 5,9 skala Richter menghantam Jepang Barat pada Senin (18/6/2018).
Juru bicara pemerintah Jepang mengatakan tidak ada tanda-tanda kerusakan besar, seperti dikutip Reuters, Senin (18/6/2018).
Dilaporkan badan meteorologi setempat pusat gempa berada di bagian utara Prefektur Osaka, dan tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Kansai Electric Power mengatakan tidak ada penyimpangan yang terdeteksi di pembangkit nuklir Mihama, Takahama dan Ohi setelah gempa.
Dikemukakan juga mengatakan ada lebih dari 170.000 rumah tangga tanpa listrik di Osaka dan Prefektur Hyogo yang berdekatan.
Layanan transportasi kereta di kawasan tersebut dihentikan sementara sebagai tindakan pencegahan, kata NHK.
Sementara itu, dikutip dari Bloomberg, Senin (18/6/2018), gempa kuat menghantam kota Osaka pada Senin pagi, dan ikut mengguncang salah satu pusat industri Jepang meski dilaporkan tidak sampai menyebabkan kerusakan besar.
Gempa dengan kekuatan 5,9 skala Richter tersebut terjadi pada pk 7.58 pagi waktu setempat atau sekitar pk. 05.78 WIB, tetapi tidak ada peringatan tsunami setelah gempa.
Sekretaris Kabinet Kepala Jepang Yoshihide Suga mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers yang diselenggarakan secara cepat bahwa tidak ada laporan langsung kerusakan berat, dan bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe telah memerintahkan kementerian terkait untuk mengumpulkan informasi tentang gempa.
Semua kereta api dan kereta bawah tanah di kota Osaka dihentikan, dan lebih dari 170.000 rumah tanpa listrik pada 8:20 pagi, utilitas regional Kansai Electric Power Co. mengatakan.
Tidak ada kerusakan pada pembangkit nuklir Ohi dan Takahama yang keduanya terletak di wilayah tersebut.
Wilayah Kansai adalah salah satu pusat manufaktur utama Jepang.