Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepolisian Kiev Tahan Demonstran Penolak Pawai LGBT

Kabar24.com, KIEV -- Kepolisian Ukraina mengatakan mereka telah menahan 56 anggota kelompok radikal far-right (sayap kanan) di Kiev pada Minggu (17/6/2018) setelah terjadi baku hantam sesaat sebelum pawai LGBT berlangsung.
Peserta LGBT Pride March di wilayah Manhattan di New York City, AS, 25 Juni 2017./ REUTERS /- Carlo Allegri
Peserta LGBT Pride March di wilayah Manhattan di New York City, AS, 25 Juni 2017./ REUTERS /- Carlo Allegri

Kabar24.com, KIEV -- Kepolisian Ukraina mengatakan mereka telah menahan 56 anggota kelompok radikal far-right (sayap kanan) di Kiev pada Minggu (17/6/2018) setelah terjadi baku hantam sesaat sebelum pawai LGBT (Gay Pride March) berlangsung.

Seharusnya, tanpa kejadian ini, demonstrasi tahunan yang diramaikan oleh ribuan pendukung hak lesbian, gay, biseksual dan transgender dapat berlangsung dengan aman.

Dilansir melalui Reuters, lebih dari 150 demonstran dari sayap kanan tersebut telah berusaha untuk memblokir rute pawai melalui pusat kota Kiev. Bentrokan kecil terjadi ketika polisi dengan pakaian anti huru-hara bergerak membersihkan jalan.

"Beberapa orang yang menolak dan melemparkan tabung gas kepada aparat penegak hukum ditahan," ujar kepolisian setempat melalui keterangan resmi.

Salah seorang anggota kelompok sayap kanan mengatakan polisi telah mengepung pengunjuk rasa dan menyerang mereka dengan tongkat dan gas air mata.

"Lihatlah bagaimana mereka melindungi 'minoritas seksual' dan melanggar hak warga Kiev biasa," katanya dalam sebuah posting di Facebook.

Sebagian orang lainnya ditahan dalam keributan berikutnya yang terjadi di dekat gedung opera.

Pawai LGBT Kiev 2015 juga sempat terganggu oleh sejumlah tindakan kekerasan, tetapi kehadiran polisi yang cukup berpengaruh dan dalam skala besar membuat acara selanjutnya pada 2016 dan 2017 berlangsung damai.

Meski demikian, pekan lalu sebuah organisasi hak asasi manusia mengecam pihak berwenang atas kelambanan polisi dalam menanggapi peningkatan kasus kekerasan terhadap etnis minoritas, aktivis hak-hak perempuan dan para minoritas LGBT.

Pemerintah Ukraina telah meningkatkan dukungan atas hak LGBT sejak kepemimpinan yang didukung oleh Barat berkuasa pada 2014, tetapi sejumlah kritik mengatakan sikap homofobik relatif cukup tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper