Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tatap Muka Trump-Kim Tak Signifikan Pengaruhi Pasar

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tidak terlalu dihiraukan oleh pelaku pasar.
 Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjalan saat berlangsung KTT Korut dan AS di Hotel Capella, Pulau Sentosa Singapura, 12 Juni 2018./Reuters
Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjalan saat berlangsung KTT Korut dan AS di Hotel Capella, Pulau Sentosa Singapura, 12 Juni 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tidak terlalu dihiraukan oleh pelaku pasar.

Tampaknya perhatian pasar lebih condong kepada even makroekonomi dan rilis data ekonomi dalam beberapa hari ke depan. Mengutip Bloomberg, Selasa (12/6/2018), saham-saham tidak banyak berubah, obligasi AS stabil, dan harga komoditas beragam

Indeks Stoxx Europe 600 dibuka menguat. Indeks S&P 500 terfluktuasi dalam rentangan yang meruncing setelah naik tipis pada Senin (10/6/2018).

Sementara itu, aset safe haven termasuk yen dan emas melemah seiring dengan Trump dan Kim menandatangani dokumen yang berisi tentang arah perdamaian di Semenanjung Korea.

Adapun pound sterling melemah sebelum UU Brexit dari PM Inggris Theresa May diserahkan ke Parlemen, seiring dengat data memperlihatkan laju moderat yang mengejutkan dalam pertumbuhan upah Britania Raya.

Sebelumnya memang tidak ada prospek apapun bahwa KTT AS-Korut dapat memengaruhi rekasi pasar, kecuali jika even itu memberikan hasil yang mengejutkan.

Langkah The Fed yang ingin menaikkan suku bunga pada Rabu (13/6/2018) dan prospek hawkish dari Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (14/6/2018) lebih membawa pengembangan konkrit bagi trader.

Data inflasi AS yang dirilis pada Selasa (12/6/2018) juga akan semakin meningkatkan perdebatan bahwa The Fed dapat kenaikan suku bunga sebanyak empat kali selama 2018.

“Selain even historis, pasar belum bergerak lebih karena mereka telah memperkirakan berkurangnya risiko konflik militer,” kata Goohoon Kwon, Ekonom Senior di Goldman Sachs Group Inc., seperti dikutip Bloomberg, Selasa (12/6/2018).

Dia menambahkan, hal yang terpenting dari KTT tersebut hanyalah eksekusi dan implementasi dari segala kesepakatan yang disetujui.

Adapun dari komoditas, harga miyak West Texas memperoleh kenaikan di atas US$66 per barel seiring dengan perpecahan di OPEC mengenai pelonggaran produksi masih terjadi. Sementara itu, lira Turki memimpin pelemahan di dalam mata uang emerging market dipicu oleh kenaikan suku bunga The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper