Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumatra Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat Rawan Konflik

Mabes Polri mengungkapkan ada tiga wilayah yang dinilai rawan konflik selama prosesi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yaitu Sumatera Utara, Sulawasi Selatan dan Kalimantan Barat.
Polisi menangkap kelompok yang melarikan kotak suara, pada simulasi pengamanan Pilkada 2015, di Mako Sat Brimob Polda Sumatera Utara, Medan, Sabtu (22/8)./Antara
Polisi menangkap kelompok yang melarikan kotak suara, pada simulasi pengamanan Pilkada 2015, di Mako Sat Brimob Polda Sumatera Utara, Medan, Sabtu (22/8)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Kepolisian telah memetakan wilayah yang rawan konflik saat Pilkada Serentak digelar di Indonesia.

Mabes Polri mengungkapkan ada tiga wilayah yang dinilai rawan konflik selama prosesi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yaitu Sumatera Utara, Sulawasi Selatan dan Kalimantan Barat.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengemukakan Kepolisian sudah menambah jumlah personel Polri-TNI untuk mengamankan tiga wilayah tersebut.

Menurutnya, alasan ketiga wilayah tersebut dinilai rawan konflik karena pada Pilkada sebelumnya sempat ricuh, sehingga tahun ini akan diperketat pengamanannya.

"Memang sudah kami petakan wilayah rawan sejak awal ya bersama Kementerian dan lembaga terkait serta KPU. Wilayah rawan ini di antaranya Sumut, Sulsel dan Kalbar," tuturnya, Selasa (12/6/2018).

Menurut Setyo, Polri dan TNI sudah siap mengamankan 171 titik yang akan menyelenggarakan Pilkada pada tahun ini. Dia mengatakan latihan pra-operasi serta penjagaan pengawalan terhadap surat suara juga sudah dilakukan TNI-Polri.

"Insya Allah pada tanggal 27 nanti kami sudah siap untuk mengamankan jalannya Pilkada," katanya.

Selain pengamanan di lapangan, Setyo mengatakan Polri juga akan melakukan patroli siber di dunia maya untuk menindak siapapun yang membawa isu hoax soal SARA di media sosial selama prosesi Pilkada Serentak.

"Kami pantau terus sepanjang bisa kita kendalikan, kalau tidak bisa dikendalikan akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper