Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JELAJAH JAWA BALI 2018: Warung Dadakan Berharap Berkah

Momentum pelesir menjelang dan setelah Lebaran mendatangkan keuntungan bagi warga di sekitar jalur mudik. Tak terkecuali para pedagang Warung Dadakan di sekitar rest area KM 130.
Warung dadakan, mencari rejeki dari pemudik Lebaran 2018./Bisnis-Haffiyan
Warung dadakan, mencari rejeki dari pemudik Lebaran 2018./Bisnis-Haffiyan

Bisnis.com, INDRAMAYU--Momentum pelesir menjelang dan setelah Lebaran mendatangkan keuntungan bagi warga di sekitar jalur mudik. Tak terkecuali para pedagang "Warung Dadakan" di sekitar rest area KM 130.

Para pedagang ini beroperasi di pinggir jalan tol, dekat jalur masuk dan keluar rest area. Sejumlah panganan dan minuman seperti teh, kopi, biskuit, serta mie instan menjadi produk andalan.

Untuk menyamankan pembeli, tak lupa para pedagang menyediakan tikar atau karpet.

Nenti (42), salah seorang pedagang 'warung dadakan' menyampaikan, dirinya mulai berjualan pada Jumat (8/6/2018). Ditemani 2 orang putrinya, Nenti berencana berjualan sampai 14 Juni 2018.

"Jadi hari Lebaran (15 Juni 2018) sama sehari setelah Lebaran biasanya sepi. Kami juga Lebaran dulu," tuturnya.

Nenti mengungkapkan, dua hari setelah Lebaran atau pada 17 Juni 2018, dia dan pedagang lainnya akan berpindah lapak ke seberang. Pasalnya, pola arus mudik lebih ramai ke arah pulang atau ke Jakarta.

Seluruh pedagang 'warung dadakan' bermukim dekat rest area KM 130. Rumah Nenti misalnya, hanya berjarak tempuh 15 menit menggunakan sepeda motor.

Dia menambahkan, penentuan posisi lapak dilakukan berdasarkan kesekapatan. Persetujuan posisi ini tentunya mudah disepakati, karena para pedagang masih tetangga, sehingga akrab satu sama lain.

"Habis Lebaran 2 hari jualan lagi. Kalau gak jualan di sini, ya di rumah aja," jelasnya.

Pedagang lainnya, Dedeh (43) menceritakan, pada Jumat suasana Tol Cipali masih sepi sehingga jumlah pedagang pun sedikit. Namun, ketika puncak arus mudik H-3 dan H-4 Lebaran, jumlah pedagang 'warung dadakan' bisa mencapai 300-an lapak.

Dalam masa puncak tersebut, omset 'warung dadakan' bisa mencapai Rp500 ribu per hari. Pada hari lain, rata-rata pedagang dapat mengantongi Rp300 ribu per hari.

Perihal penertiban, terkadang ada satpam yang menegur agar tidak berdagang di area pinggir tol. Oleh karena itu, pedagang 'warung dadakan' berkomitmen menjaga kebersihan dan kerapian, agar aktivitasnya tidak diusik.

Tim Peliput, Finna U. Ulfah, Jaffry Prabu Prakoso, Hafiyyan, Oktaviano DB Hana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : tim jelajah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper