Bisnis.com, BLITAR - Di tengah kabar ditangkapnya Wali Kota Blitar dalam operasi tangkap tangan, dan belum adanya konfirmasi dari pihak Komisi Pemberantasan Korupsi, seorang pejabat di Kota Blitar, Jawa Timur, datang ke markas Kepolisian Resor Kota Blitar. Ia diduga datang ke Mapolresta terkait OTT KPK yang kabarnya melibatkan Wali Kota Blitar MSA.
Dari pantauan di lapangan, Kamis pagi, pejabat Pemkot Blitar tersebut adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar Muhammad Sidik. Ia datang sekitar jam 06.30 WIB di Mapolresta Blitar. Sidik mengendarai mobil, namun kendaraan tersebut diparkir di luar halaman Mapolresta.
Saat datang, Sidik mengenakan baju batik khas aparatur sipil negara (ASN). Namun, belum diketahui maksud kedatangan kepala dinas tersebut ke Mapolresta Blitar, apakah terkait kabar OTT yang diduga juga melibatkan Wali Kota Blitar.
Ia juga tidak memberikan keterangan apapun kepada wartawan yang sudah berada di depan Mapolresta Blitar sejak Rabu (6/6) malam. Saat datang, Sidik langsung masuk ke dalam halaman kantor polisi itu.
Sementara itu, rombongan yang diduga KPK juga telah ke rumah dinas wali Kota Blitar, pada Kamis dini hari. Awalnya, diketahui ada tiga kendaraan yang keluar dari Mapolresta, lalu ke rumah dinas.
Dua kendaraan terlihat masuk ke dalam rumah dinas, satu kendaraan di luar. Petugas yang diduga dari KPK setelah keluar dari dalam rumah, juga terlihat membawa sejumlah dokumen. Mereka kemudian meninggalkan rumah tersebut.
Baca Juga
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (6/6) malam di Jawa Timur. KPK mengamankan lima orang dalam OTT di dua daerah Jawa Timur yakni, Blitar dan Tulungagung.
Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, kelima orang tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka.
Saat dikonfirmasi Bisnis.com melalui aplikasi whatsapp soal kabar penangkapan Wali Kota Blitar, juru bicara KPK Febri Diansyah tidak memberikan respons apa pun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel