Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IDULFITRI 2018: Ini Penjelasan BMKG Soal Penentu Awal Bulan Syawal

Berdasarkan analisa BMKG, pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Syawal 1439 H - bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya - adalah setelah Matahari terbenam pada 14 Juni 2018.
Petugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan berdoa usai melakukan pemantauan hilal (bulan) untuk menentukan hari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (13/9).  /ANTARA
Petugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan berdoa usai melakukan pemantauan hilal (bulan) untuk menentukan hari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (13/9). /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Tidak terasa puasa Ramadan sudah memasuki hitungan ke-21 pada hari ini, Rabu (6/6/2018). Berarti dalam 8-9 hari ke depan, umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Hari Kemenangan, Idulfitri 1439 Hijriyah.

Pemerintah dijadwalkan menggelar Sidang Isbat (penetapan) masuknya bulan Syawal pada 13 atau 14 Juni mendatang, menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan.

Berdasarkan analisa BMKG, pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Syawal 1439 H - bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya - adalah setelah Matahari terbenam pada 14 Juni 2018.

"Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Syawal 1439 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam pada 14 Juni 2018 tersebut," ujar BMKG dalam laporan tertulis bertajuk "Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam 14 Juni 2018 (Penentu Awal Bulan Syawal 1439 H) ".

Salah satu kesimpulan laporan tersebut adalah ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 14 Juni berkisar antara antara 6,08o di Jayapura, Papua sampai dengan 7,64o di Tua Pejat, Sumatra Barat.

BACA: https://drive.google.com/open?id=1bMFe-vO6vh-AAH5fgnjKNyHBMWaCjOkK

Ormas Islam Muhammadiyah, yang mempedomani hasil hisab hakiki wujudul hilal, telah menetapkan 1 Syawal 1439 H jatuh pada hari Jumat Legi, 15 Juni 2018, sebagaimana tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang ditandatangani oleh DR.H.Haedar Nashir, M.Si (Ketua umum) dan DR.H.Abdul Mu'ti, M.Ed (Sekretaris umum), tertanggal 9 Maret 2018.

Dalam maklumat tersebut, PP Muhammadiyah menyebut penetapan tersebut mengacu kepada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, yakni berisikan penjelasan sebagai berikut:

Ijtimak jelang Syawal 1439 H terjadi pada hari Kamis Kliwon, 14 Juni 2018 M pukul 02:45:53 WIB. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢ LS dan l= 110°21¢BT ) = +07°35¢20²(hilal sudah wujud).

1 Syawal 1439 H jatuh pada hari Jumat Legi, 15 Juni 2018 M.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper