Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Najib Bertanggung Jawab atas Miliaran Uang Negara yang Hilang

Mantan perdana menteri Malaysia, Najib Razak harus bertanggung jawab atas miliaran ringgit uang negara yang hilang dalam kasus 1MDB, ujar Menteri Keuangan Lim Guan Eng.
Perwira polisi Malaysia mendorong troli selama penggerebekan tiga apartemen di sebuah kondominum yang dimiliki oleh keluarga mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak, di Kuala Lumpur, 17 Mei 2018./Reuters
Perwira polisi Malaysia mendorong troli selama penggerebekan tiga apartemen di sebuah kondominum yang dimiliki oleh keluarga mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak, di Kuala Lumpur, 17 Mei 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan perdana menteri Malaysia, Najib Razak harus bertanggung jawab atas miliaran ringgit uang negara yang hilang dalam kasus 1MDB, ujar Menteri Keuangan Lim Guan Eng.

"Najib Razak harus bertanggung jawab atas skandal korupsi 1MDB", ujar Lim. Dia kemudian memberikan rincian pembayaran senilai RM6,98 miliar yang dilakukan oleh kementeriannya atas nama 1MDB hingga saat ini sebagaimana dikutip Channelnewsasia.com, Minggu (27/5/2018).

Dia menyebutkan pembayaran itu merupakan single bailout terbesar dalam sejarah Malaysia.

Najib dalam posting Facebook menulis bahwa pernyataan Lim, yang mengatakan bahwa pemerintah telah menyelamatkan 1MDB, tidak benar.

Atas pernyataan itu, Lim mengatakan: "Pada dasarnya, (Najib) berdalih bahwa 1MDB telah mengalihkan semua aset real estatnya termasuk Tun Razak Exchange (TRX) dan Bandar Malaysia kepada Departemen Keuangan (Departemen Keuangan) sebagaimana direkomendasikan oleh Komite Akuntabilitas Publik (PAC). Oleh karena itu, Najib mengklaim pembayaran itu harus ditafsirkan dengan benar sebagai‘ kompensasi ’untuk 1MDB, ujarnya.

“Najib Razak tidak bisa berpendapat seperti itu,” ujarnya. Menkeu Lim kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa pertama, pengalihan aset-aset itu kembali ke kementerian keuangan pada April 2017 bukanlah "transaksi jual beli".

PAC telah menyatakan bahwa 1MDB tidak punya sarana keuangan, atau kemampuan untuk mengembangkan keuangan atau bahkan menjual sebidang tanah," katanya kepada wartawan.

"Oleh karena itu, Kemenkeu perlu mengambil alih proyek-proyek ini untuk memastikan kelangsungan hidup mereka," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper