Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Korsel: Kim Jong-un Masih Bersedia Bahas Nuklir dan Bertemu Trump

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan denuklirisasi Semenanjung Korea dan menghadiri pertemuan yang direncanakan dengan Presiden AS Donald Trump, demikian dikatakan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Minggu (27/5/2018).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) bergandengan tangan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat pertemuan di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Selatan, Jumat (27/4/2018)./Reuters
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) bergandengan tangan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat pertemuan di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Selatan, Jumat (27/4/2018)./Reuters

Bisnis.com, SEOUL  - Prospek perdamaian di Semenanjung Korea kembali terbuka setelah Presiden Korea Utara Kim Jong Un menyatakan dirinya bersedia membahas soal denuklirisasi dan melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden AS Donald Trump. 

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan kembali komitmennya untuk "menyelesaikan" denuklirisasi semenanjung Korea dan menghadiri pertemuan yang direncanakan dengan Presiden AS Donald Trump, Demikian dikatakan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Minggu (27/5/2018).

Di Washington, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan bahwa persiapan untuk KTT 12 Juni dengan Kim akan berlangsung, meskipun ia membatalkan pertemuan minggu lalu.

Moon dan Kim mencapai kesepakatan dalam pertemuan dadakan pada Sabtu terkait kemungkinan KTTKorea Utara-AS. KTT harus diadakan, ujar Moon pada konferensi pers di Seoul.

"Ketua Kim dan saya setuju bahwa KTT 12 Juni harus diadakan dengan sukses, dan bahwa upaya kami untuk denuklirisasi semenanjung Korea dan perdamaian abadi tidak boleh dihentikan," kata Moon.

Pertemuan itu merupakan pergantian dramatis terbaru dalam seminggu penuh pasang surut diplomatik seputar prospek pertemuan puncak antara Amerika Serikat dan Korea Utara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pertemuan Moon dan Kim menjadi tanda terkuat bahwa kedua pemimpin Korea itu mencoba untuk membangun kembali rencana perdamaian meski harus dari awal lagi dan kembali meletakkan rencana pada jalur yang disepakati.

Kantor berita Korea Utara, KCNA, mengatakan bahwa Kim menyatakan "keinginannya yang kukuh" tentang kemungkinan bertemu Trump seperti direncanakan sebelumnya.

Moon, yang kembali ke Seoul pada Kamis pagi setelah bertemu Trump di Washington dalam upaya untuk menjaga KTT AS-Korea Utara tetap berada pada jalurnya, mengatakan ia menyampaikan pesan "sikap tegas" Trump untuk mengakhiri hubungan bermusuhan dengan Korea Utara dan mengejar kerjasama ekonomi bilateral.

Dalam sebuah surat kepada Kim pada Kamis, Trump mengatakan dia membatalkan KTT Singapura yang direncanakan, mengutip "permusuhan terbuka" Korea Utara.

Tapi pada Sabtu, Trump mengatakan dia masih melihat tanggal 12 Juni untuk KTT di Singapura. Trump menambahkan bahwa pembicaraan berjalan dengan sangat baik.

"Kami melakukan dengan sangat baik terkait pertemuan puncak dengan Korea Utara," kata Trump di Gedung Putih. "Ini bergerak dengan sangat baik. Jadi kita melihat pada 12 Juni di Singapura. Itu belum berubah. Jadi, kita akan lihat apa yang terjadi."

Satu tim Gedung Putih akan berangkat seperti yang dijadwalkan di Singapura akhir pekan ini untuk mempersiapkan kemungkinan KTT, kata seorang juruvbicara Gedung Putih pada Sabtu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper