Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setop Polemik, Kemenag Diminta Evaluasi Daftar 200 Mubalig

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan Kementerian Agama sebaiknya mengevaluasi data 200 mubalig dan mubalighah yang telah dirilis guna mengatasi polemik yang ada.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan), Ketua Dewan Pembina Majelis Dzikir Hubbul Wathon KH Ma'ruf Amin (kedua kiri), dan Ketua Umum Hubbul Wathon KH Mustofa Aqil menabuh bedug ketika membuka Zikir Kebangsaan dan Rakernas I Majelis Zikir Hubbul Wathon di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (21/2)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan), Ketua Dewan Pembina Majelis Dzikir Hubbul Wathon KH Ma'ruf Amin (kedua kiri), dan Ketua Umum Hubbul Wathon KH Mustofa Aqil menabuh bedug ketika membuka Zikir Kebangsaan dan Rakernas I Majelis Zikir Hubbul Wathon di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (21/2)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan Kementerian Agama sebaiknya mengevaluasi data 200 mubalig dan mubalighah yang telah dirilis guna mengatasi polemik yang ada.

"Daftar 200 mubalig dan mubalighah sampai saat ini masih menyisakan polemik," kata Bambang Soesatyo, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (24/5).

Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, Kementerian Agama sebaiknya melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, perguruan tinggi Islam, dan pimpinan pondok-pondok pesantren, dan lembaga terkait lainnya, untuk mengevaluasi daftar mubalig/mubaligah tersebyt.

Peran negara, kata dia, lebih kepada memberikan fasilitas agar kehidupan keagamaan rukun dan damai serta mencegah timbulnya rasa ketidakadilan.

Politisi Partai Golkar itu menambahkan, Pemerintah saat ini sedang berupaya mengikis radikalisme dan penyebarannya, tapi upaya Pemerintah tersebut harus dilakukan secara tepat. "Kementerian Agama sebaiknya membangun komunikasi dengan pihak terkait lainnya untuk menanggulangi radikalisme," katanya.

Bamsoet, juga mengingatkan Kementerian Agama agar membangun kekuatan melalui pembinaan agama dalam meminimalisasi indoktrinasi terhadap paham radikalisme ataupun aksi terorisme di tengah masyarakat.

Sebelumnya Kementerian Agama merilis 200 nama mubalig/mubaligah, dengan alasan sebagai rekomendasi atas usulan dan permintaan dari berbagai pihak seperti masjid, mushola, ormas Islam, dan perguruan tinggi, perihal penceramah yang direkomendasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : antaranews

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper