Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pencabutan Larangan Mengemudi Bagi Perempuan, Arab Saudi Tahan 7 Aktivis

Pemerintah Arab Saudi menahan tujuh aktivis yang memprotes larangan mengemudi bagi perempuan di negara itu.
Wanita Arab Saudi mengemudi/NDTV.com
Wanita Arab Saudi mengemudi/NDTV.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi menahan tujuh aktivis yang memprotes larangan mengemudi bagi perempuan di negara itu.

Penahanan ini dilakukan hanya beberapa pekan sebelum negara Timur Tengah itu resmi mengizinkan perempuan mengemudi dan mencabut larangannya. Larangan itu bakal dicabut pada 24 Juni 2018.

Dilansir dari BBC, Minggu (20/5/2018), belum diketahui pasti apa alasan penangkapan itu, tapi para aktivis menyatakan pemerintah berupaya menutup mulut kaum perempuan. Sementara itu, stasiun televisi milik pemerintah melaporkan penahanan dilakukan karena para aktivis berupaya menjalin kontak dengan kekuatan asing.

Dua dari aktivis yang ditahan adalah laki-laki. Adapun beberapa aktivis yang ditahan termasuk Loujain Al Hathloul dan Eman Al Nafjan yang diketahui menentang pelarangan mengemudi bagi perempuan.

Al Hathloul pernah ditangkap pada 2014 ketika mencoba mengemudi melintasi perbatasan Arab Saudi dari Uni Emirat Arab (UEA). Sementara itu, Al Nafjan sempat ditangkap polisi ketika merekam seorang aktivis perempuan lainnya mengemudi di Riyadh.

Human Rights Watch mengungkapkan penahana dilakukan pada 15 Mei 2018, tapi aparat tidak menyebutkan alasannya. Pada September 2017, mereka diklaim mendapat telepon dari pengadilan kerajaan dan diminta untuk tidak berbicara ke media.

"Telepon dilakukan di hari yang sama pemerintah mengumumkan akan mencabut larangan mengemudi bagi perempuan," demikian disampaikan Human Rights Watch.

Direktur Timur Tengah Human Rights Watch Sarah Leah Whitson menuturkan tampaknya 'kejahatan' yang dilakukan oleh para aktivis ini adalah menginginkan perempuan mengemudi lebih dulu dari Putra Mahkota Mohamed bin Salman.

Seperti diketahui, Arab Saudi berupaya melakukan reformasi di beberapa sektor termasuk membebaskan perempuan untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang. Selain pencabutan larangan mengemudi dan relaksasi terhadap aturan berpakaian bagi perempuan, Mohamed bin Salman juga membuka kembali bioskop di seluruh negeri dan mencoba menjadikan negara itu sebagai pusat pengembangan teknologi demi meninggalkan ketergantungan terhadap minyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : BBC

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper