Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia sebagai negara ekonomi menengah harus keluar dari middle income trap. Caranya yaitu dengan meningkatkan inovasinya.
"Kita sebenarnya memiliki potensi inovasi yang luar biasa, tetapi permasalahannya masih sedikit yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristek Patdono Suwignjo dalam keterangan tertulis, Rabu (16/5/2018).
Untuk itu dalam menghadapi permasalahan yang ada dalam pengembangan suatu produk inovasi Patdono meminta Pusat Unggulan Iptek untuk saling berkolaborasi menyelesaikan permasalahan secara komprehensif.
Di samping itu Patdono menjelaskan bahwa kementerian memiliki peran besar dalam mendukung inovasi yang dikembangkan oleh PUI agar dapat dihilirisasikan ke industri.
"Peran kementerian antara lain melakukan pembinaan terhadap PUI, memfasilitasi inovasi yang dikembangkan PUI ke industri, dan melakukan promosi untuk menyampaikan apa yang sudah dikembangkan, mencarikan partner untuk pengembangan lebih lanjut atau penetrasi pasar di luar negeri," katanya.
Ditambahkannya, PUI merupakan program yang sangat penting dalam rangka mendukung inovasi untuk mentransformasikan ekonomi Indonesia dari eficiency based ke innovation based.
"Semoga kedepan inovasi-inovasi yang ada di PUI juga semakin banyak. Keterlibatan industri semakin juga semakin bertambah," pungkasnya.
Saat ini ada 106 lembaga litbang di Indonesia yang tergabung dalam PUI, 48 diantaranya ditetapkan sebagai PUI Unggul. Predikat ini diberikan kepada PUI yang telah berhasil menjual paling tidak satu produk inovasi secara massal.
Untuk membantu memfasilitasi PUI menghilirisasikan produk inovasinya, Kemenristekdikti juga memfasilitasi melalui Indonesia Innovation Day (IID) 2018 yang akan digelar di Jepang pada 16-17 Oktober 2018.