Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panel 1MDB Sebut Ada Bukti Najib Razak Terima Dana

Bukti keterlibatan mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia dalam kasus korupsi 1MDB disebut telah ditemukan oleh Komisi Anti Korupsi Malaysia (Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) pada 2015, tapi tidak ditindaklanjuti oleh kejaksaan.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dari Barisan Nasional (BN) mengikuti pemungutan suara di  Pekan, Pahang, Malaysia, Rabu (9/5). Malaysia menggelar pemilihan umum hari ini./Reuters
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dari Barisan Nasional (BN) mengikuti pemungutan suara di Pekan, Pahang, Malaysia, Rabu (9/5). Malaysia menggelar pemilihan umum hari ini./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Bukti keterlibatan mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia dalam kasus korupsi 1MDB disebut telah ditemukan oleh Komisi Anti Korupsi Malaysia (Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) pada 2015, tapi tidak ditindaklanjuti oleh kejaksaan.

Lim Chee Wee, anggota panel investigasi yang menelaah dokumen kasus MACC, menyatakan MACC menemukan adanya transfer dana sebesar 42 juta ringgit atau hampir Rp149 miliar.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (15/5/2018), dia mengungkapkan jaksa agung saat itu yakni Mohamed Apandi Ali telah ditunjukkan bukti bahwa Najib menerima dana tersebut dari SRC International. SRC dulunya adalah anak usaha 1MDB dan kini sudah berada di bawah Kementerian Keuangan Malaysia.

"Jaksa menolak melakukan penyelidikan lebih lanjut meskipun bukti yang ada memperlihatkan bahwa Najib menerima langsung atau tidak langsung dari SRC," papar Lim.

Menurut Lim, dia dan anggota panel lainnya yaitu P. Sundramoorthy--seorang kriminolog dari Malaysian Science University, Mohamed Apandi menolak permintaan dari MACC untuk mencari bantuan dari negara lain untuk mencari tahu aliran dana 1MDB.

Pasalnya, aliran dana tersebut sulit dikejar karena sudah keluar dari Malaysia.

Terkait hal ini, Mohamed Apandi menolak berkomentar sedangkan MACC dan 1MDB tidak memberikan komentar. Adapun Najib tidak bisa dihubungi.

Kepopuleran Najib merosot setelah skandal 1MDB menjadi sorotan dan berujung pada kekalahannya dalam Pemilu Malaysia pada 9 Mei 2018. Dia telah berulangkali membantah terlibat dan mengklaim dana US$681 juta yang ada di rekeningnya adalah donasi dari anggota Kerajaan Arab Saudi.

Dana itu tidak termasuk dana 42 juta ringgit yang disebutkan Lim.

Kasus korupsi ini menjadi salah satu komitmen pertama PM Mahathir Mohamad setelah kembali menduduki jabatan pemimpin Malaysia. Setidaknya enam negara, termasuk AS dan Swiss, tengah menyelidiki kasus tersebut.

Departemen Kehakiman AS menduga dana sebesar US$4,5 miliar disalahgunakan oleh 1MDB, yang didirikan oleh Najib. Meski tidak mengungkapkan siapa yang disasar, tapi seorang pemodal Malaysia bernama Low Taek Jho dan anak tiri Najib yaitu Riza Aziz masuk dalam daftar terduga penerima dana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper