Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sidney Jones : Ini Alasan Kelompok Teroris JAD Teror Indonesia

Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) mengungkapkan salah satu alasan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daullah menebar teror di sejumlah wilayah yaitu hanya untuk menunjukkan ISIS masih ada. Meskipun, lanjutnya, ISIS sudah dipukul mundur di negara asalnya, Suriah dan Irak.
Tragedi Bom Surabaya
Tragedi Bom Surabaya

Bisnis.com, JAKARTA--Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) mengungkapkan salah satu alasan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daullah menebar teror di sejumlah wilayah yaitu hanya untuk menunjukkan ISIS masih ada. Meskipun, lanjutnya, ISIS sudah dipukul mundur di negara asalnya, Suriah dan Irak.

Director IPAC Sidney Jones mengemukakan kelompok teroris JAD merupakan salah satu jaringan teroris yang pro terhadap kelompok ISIS. Di Indonesia, lanjutnya, masih banyak kelompok lain yang pro-ISIS seperti di antaranya Majelis Mujahidin Indonesia Timur, Mujahidin Indonesia Barat, Jamaah Ansharut Tauhid, dan Ring Banten.

Menurutnya, perpecahan kelompok teroris juga sempat terjadi ketika Abu Bakar Baasyir membentuk organisasi baru bernama Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pada 27 Juli 2008 di Solo yang mulai berafiliasi ke ISIS. Abu Bakar Baasyir, menurut Jones, merupakan pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia sekaligus Kepala Spiritual separatis militer Islam Jamaah Islamiyah (JI) yang berafiliasi dengan al-Qaeda.

Organisasi baru bentukan Abu Bakar Baasyir itu ternyata tidak mendapatkan respons yang baik dari sejumlah pengikutnya. Para pengikut Abu Bakar Baasyir menilai pimpinan pusat ISIS yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi bukan tokoh yang tepat untuk memimpin umat Islam. Pengikut Abu Bakar Baasyir itu kemudian melakukan penolakan dan membentuk wadah baru bernama Jamaah Ansharut Syariah.

"Memang organisasi teroris ini sempat pecah beberapa waktu lalu. Ada yang pro ke ISIS dan ada yang tidak," tuturnya kepada Bisnis, Senin (14/5/2018).

Menurut Jones, semua kelompok teroris di Indonesia memiliki tujuan yang sama yaitu menebar teror terhadap publik, termasuk menyerang anggota Polri, sebagai aksi balas dendam karena telah banyak menangkap sekaligus membunuh anggota teroris yang berencana melakukan aksi teror di Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa kelompok teroris akan terus melakukan penyerangan dan menebar teror selama bulan suci Ramadan, Menurut dia, para teroris meyakini aksi teror dan serangan yang dilakukan selama bulan suci Ramadan bisa meningkatkan pahala hingga berkali-kali lipat. "Itu sebabnya para teroris semakin masif melakukan penyerangan beberapa hari ini," ujarnya.

"Para teroris ini menganggap bahwa serangan menjelang atau pada bulan suci Ramadan lebih banyak pahalanya. Bisa juga mereka melakukan aksi teror karena untuk balas dendam terhadap polisi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper