Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbatasan Sepanjang 248 Kilometer, Korsel Mulai Bongkar Pengeras Suara

Korea Selatan pada Selasa membongkar pengeras suara besar yang digunakan untuk menyiarkan siaran anti-Pyongyang dan lagu-lagu K-pop dari perbatasannya dengan Korea Utara.
Pengeras suara untuk propaganda./.Bloomberg
Pengeras suara untuk propaganda./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA- Korea Selatan pada Selasa membongkar pengeras suara besar yang digunakan untuk menyiarkan siaran anti-Pyongyang dan lagu-lagu K-pop dari perbatasannya dengan Korea Utara.

Pembongkaran pengeras suara Korea Selatan sejalan dengan langkah-langkah rekonsiliasi yang dilakukan para pemimpin Korea  di pertemuan bersejarah mereka Jumat lalu.

Bloomberg mengemukakan baik Korsel dan Korut telah menghentikan siaran propaganda di sepanjang perbatasan sepanjang 248 kilometer sebelum KTT digelar.

Tentara Korea Selatan membongkar pengeras suara di beberapa area garis depan, menurut Kementerian Pertahanan Seoul seperti dikutip Bloomberg, Selasa (1/5/2018)

Media Korea Selatan melaporkan bahwa Seoul mendeteksi tanda-tanda bahwa Korea Utara mengambil langkah yang sama pada Selasa. Namun Kementerian Pertahanan mengatakan tidak dapat mengonfirmasi laporan tersebut.

Seperti diketahui Korea Utara dan Korea Selatan mulai membongkar pengeras suara yang mengobarkan propaganda di perbatasan mereka yang selama ini dijaga ketat.

Kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan telah memenuhi janji yang dibuat pada pertemuan bersejarah pekan lalu.

Tindakan tersebut merupakan langkah menuju rekonsiliasi setelah pertemuan yang digelar Jumat antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden Korea Utara Kim Jong Un.

Di sepanjang perbatasan, seperti dikutip Reuters, Selasa (1/5/2018), Korea Selatan mulai menurunkan pengeras suara. Aktivitas di sejumlah tempat di sepanjang perbatasan menunjukkan warga Korea Utara melakukan hal yang sama.

Selama beberapa dekade, dengan hanya beberapa kali istirahat, kedua pihak telah memompa propaganda dari pengeras suara sebagai bentuk perang psikologis.

Korea Selatan menyiarkan campuran berita, lagu-lagu pop Korea dan kritik terhadap rezim utara, sementara Korea Utara mengecam pemerintah selatan dan memuji sistem sosialisnya sendiri.

Sebagai tanda niat baik, Korea Selatan menghentikan propagandanya menjelang KTT, dan Korut mengikutinya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper