Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turun Tajam, Saham Lenovo Terancam Dikeluarkan dari Indeks Hang Seng

Saham Lenovo Group Ltd. berisiko terdepak dari indeks acuan bursa Hong Kong.
Lenovo/Reuters
Lenovo/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Saham Lenovo Group Ltd. berisiko terdepak dari indeks acuan bursa Hong Kong. Pasalnya, saham Lenovo telah anjlok lebih dalam dibandingkan perusahaan teknologi lainnya di dunia.

Saham perusahaan perakit komputer asal China tersebut telah jatuh sebanyak 56% sejak didaftarkan di Indeks Hang Seng pada Maret 2013. Adapun kerugiannya telah mencapai US$5,3 miliar terhadap nilai perusahaan.

Menurut perhitungan Bloomberg, perusahaan-perusahaan yang dikeluarkan dari pengukuran bursa dalam sedekade terakhir adalah perusahaan yang nilai perusahaannya jatuh ke median 48%.

Adapun, Lenovo tertekan ke level terendahnya sejak Oktober 2009 pada perdagangan Senin (23/4/2018) disebabkan sentimen dari moratorium Amerika Serikat terhadap perusahaan pembuat peralatan komunikasi, ZTE Corp.

Selain itu, aksi jual global oleh manufaktur perangkat keras juga menghantam sektor teknologi Negeri Panda beberapa pekan ini.

Menurut IHS Markit Ltd, saham Lenovo kini merupakan yang paling pendek dalam Indeks Hang Seng, yaitu tersedia hanya 13,8% untuk perdagangan utang kepada pejual-pendek (short-sellers).

Penghapusan dari pengukuran bursa kemudian dapat memicu arus modal keluar lebih banyak lagi dari Lenovo. Menurut data Bloomberg. setidaknya, US$107 miliar dari pendanaan pasif terlacak oleh Indeks Hang Seng.

“Risiko bahwa Lenovo dapat kehilangan kedudukannya semakin besar. Lenovo memiliki masalah di semua area kuncinya, dari mengeluarkan model ponsel pintar yang canggih hingga mempertahankan pasar bisnis komputernya,” kata Kenny Wen, strategis Everbright Sun Hung Kai Co. di Hong Kong, seperti dikutipBloomberg, Selasa (24/4/2018).

Oleh karena itu, Kenny menambahkan, para pembeli jangka pendek (short-sellers) mengambil waktu yang tepat saat ini.

Adapun, Lenovo yang berbasis di Beijing itu sempat dikeluarkan dari Indeks Hang Seng pada 2006, enam tahun sejak pertama kali bergabung. Namun penurunannya kini, sejak kembali mendaftar di Indeks Hang Seng pada 2013, merupakan yang terbesar dalam indeks Bloomberg World Technology yang memiliki 171 anggota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper