Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masyarakat Diimbau Laporkan Korupsi Program Pertanian

Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK mengimbau masyarakat proaktif melaporkan indikasi tindak pidana korupsi program pertanian.
Bawang putih./JIBI
Bawang putih./JIBI

Kabar24.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK mengimbau masyarakat proaktif melaporkan indikasi tindak pidana korupsi program pertanian.

Imbauan KPK itu terkait dengan program wajib tanam bawang putih bagi importir yang berpotensi terjadi manipulasi data.

Selain program wajib tanam, potensi manipulasi terjadi pada pengadaan bibit dan penyaluran alat mesin pertanian yang tidak tepat sasaran sehingga memicu protes petani, serta sejumlah pihak lain.

"Kalau terjadi dugaan penyimpangan tentu harus dipertanggungjawabkan," kata juru bicara KPK Febridiansyah.

Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Yudi Ramdhan menegaskan akan menganalisa informasi terkait dugaan potensi kerugian negara pada program pertanian.

"Kita harus menunggu hasil pemeriksaan BPK dan perlu mencari tahu informasi ke unit yang memeriksa apakah masalah itu sedang diperiksa," ujar Yudi.

Yudi menuturkan, BPK menilai kewajaran pencatatan pelaporan pengelolaan keuangan termasuk subsidi pertanian.

Sebelumnya, salah satu kelompok petani di Babussalam, Aceh Abdurrahman (55) mengeluhkan kualitas bibit pertanian yang rendah, sehingga menjual dengan harga murah.

"Bibit pertanian yang diberikan pemerintah, kualitasnya sangat rendah," ujar Abdurrahman.

Anggota Komisi III DPR RI Wihadi Wiyanto mendorong BPK mengaudit salah satu program Kementerian Pertanian, yakni wajib tanam bawang putih sebesar lima persen dari kuota impor yang diizinkan bagi importir.

Wihadi mengkhawatirkan data wajib tanam bagi impor terjadi manipulasi, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan terhadap laporan realisasi wajib tanam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper