Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partai Golkar, Tren Elektabilitas Jokowi Tetap Positif

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya puas dengan hasil survei yang menunjukkan tren kenaikan elektabilitas Joko Widodo semakin meningkat dan berharap tren tersebut tetap positif hingga pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Jokowi dan Airlangga Hartarto jalan pagi di Istana/
Jokowi dan Airlangga Hartarto jalan pagi di Istana/

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya puas dengan hasil survei yang menunjukkan tren kenaikan elektabilitas Joko Widodo semakin meningkat dan berharap tren tersebut tetap positif hingga pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

"Kalau kita lihat, dari hasil survei Kompas yang terbaru, menunjukkan trend kenaikan yang semakin meyakinkan, baik dari sisi elektabilitas maupun dari aspek kepuasan publik atas kinerja pemerintahan ini," kata Ace di Jakarta, Senin (23/4/2018).

Hal itu dikatakannya terkait hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo mengalami kenaikan yaitu sebesar 55,9  dan Prabowo Subianto sebesar 14,1%.

Ace mengatakan hasil survei itu menggembirakan karena selama ini elektabilitas Jokowi selalu dipersepsikan masih kurang dari 50%, tetapi  pada  April ini sudah mencapai 55,9%.

"Tingkat elektabilitas ini seiring dengan tingkat kepuasan publik yang mencapai angka 72,3%, artinya antara kepuasan dan keinginan untuk memilih Jokowi konsisten," ujarnya.

Ace yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu menilai dengan hasil survei Kompas itu, peluang Jokowi sangat terbuka lebar walaupun hasil tersebut belum sepenuhnya aman karena angka psikologis yang aman di angka 60%.

Namun dia menilai hal itu masih mungkin bisa dicapai seiring dengan kecenderungan semakin naiknya suara Jokowi dan Partai Golkar tetap akan berusaha untuk terus menaikkan elektabilitas Pak Jokowi untuk meraih angka di atas 60%.

"Waktu masih tersisa 1 tahun menuju Pilpres 2019, modal kuat sudah dimiliki Jokowi sebagai Capres petahana yang dinilai sukses di mata rakyat," katanya.

Dia menilai sebenarnya elektabilitas Jokowi bisa mencapai 60% apabila "head to head" dengan Prabowo karena dalam simulasi, banyaknya kandidat capres, elektabilitas sudah mencapai 55,9 persen.

Ace menjelaskan apabila Jokowi dalam satu tahun terakhir ini mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan Pemerintahan dengan baik, misalnya penyelesaian pembangunan infrastruktur strategis nasional, akan semakin mendongkrak elektabilitas Pak Jokowi.

"Selain itu, harus didorong upaya serius program-program yang menyentuh langsung kepada rakyat, yaitu program mikro yang menyentuh dan memberdayakan rakyat langsung seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan lain-lain. Selama ini Pemerintahan Jokowi lebih banyak bergerak di Bidang infrastruktur," katanya.

Selain itu Ace menilai pilihan bakal calon presiden yang akan mendampingi Jokowi juga memiliki peran strategis untuk mendorong penambahan elektabilitas pada perolehan suara yang maksimal.

Sebelumnya hasil survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Joko Widodo mengalami kenaikan apabila Pilpres dilakukan saat ini yaitu sebesar 55,9%. Angka itu meningkat dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3%.

Sementara itu, potensi keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebesar 14,1%, turun dari hasil survei enam bulan lalu yaitu 18,2%.

Survei itu dilakukan pada 21 Maret-1 April 2018 sebelum Prabowo menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden di Rakornas Partai Gerindra pada 11 April lalu.

Survei tersebut dilakukan melalui tatap muka dilakukan kepada 1.200 responden secara periodik oleh Litbang Kompas pada 21 Maret-1 April 2018.

Populasi survei warga Indonesia berusia di atas 17 tahun, dan responden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi Indonesia serta jumlahnya ditentukan secara proporsional.

Tingkat kepercayaan survei ini 95%, dengan "margin of error" plus minus 2,8% dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper