Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mardani Ali Jawab Soal Kubu Osan dan Osin di PKS

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera membantah adanya perkubuan di internal partainya. Menurutnya, PKS hanya ada satu.
Mardani Ali Sera/PKS^Jabar.org
Mardani Ali Sera/PKS^Jabar.org

Bisnis.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera membantah adanya perkubuan di internal partainya. Menurutnya, PKS hanya ada satu.

"Tidak ada, PKS itu satu," kata Mardani di Resto D’Consulate Lounge Menteng, Jakarta, Kamis, 19 April 2018.

Pernyataan itu diungkapkan Mardani merespons beredarnya dokumen setebal 27 halaman berjudul 'Mewaspadai Gerakan Mengkudeta PKS'. Dokumen itu menyatakan PKS terbelah menjadi dua kelompok, yakni kelompok Orang Sana (Osan) dan Orang Sini (Osin).

Mardani membantah adanya kubu yang disebut sebagai kelompok Osan dan Osin di PKS. "Tidak ada," kata Mardani.

Menurut dokumen itu, Osan merupakan loyalis Anis Matta (AM) yang terafiliasi dengan Fraksi Sejahtera. Sedangkan Osin disebut sebagai loyalis partai yang terafiliasi pada Fraksi Keadilan.

Disebutkan dalam dokumen tersebut, Osan tengah berupaya merebut kekuasaan dengan jalan menguasai keanggotaan Majelis Syuro. Karena itu strategi untuk menghadapi Osan salah satunya dengan menggagalkan pencalonan Anis Matta sebagai presiden 2019 dari PKS.

Dalam dokumen yang sama, Osan dinilai berbahaya. Mereka disebut memiliki sumber pendanaan yang kuat.

Sumber dana grup ini, seperti dikutip dari dokumen, berasal salah satunya dari 9 Naga, kelompok yang kerap dikaitkan dengan para pegusaha keturunan Tionghoa. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah disebut menjadi salah satu pentolan dari faksi Osan.

Fahri membantah ada perpecahan di tubuh PKS. Dia mengakui memang ada perbedaan di antara anggota partai, namun itu tidak sampai membuat partai terbagi dalam dua kelompok.

Sebaliknya, ujar dia, ada pihak ketiga yang mengolah perbedaan itu hingga memunculkan kesan ada perpecahan. "Kemudian mereka meradikalisasi dengan pemecatan dan juga isolasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper