Bisnis.com, JAKARTA- Pada pameran yang dilakukan di Danville Station, sebuah museum dan pusat budaya kota Danville yang mulai dibuka pada hari ini (16/4/2018) akan memajang surat pena antara Anne Frank dan dengan dua gadis asal Danville.
Jadi, desain dari pameran ini akan melibatjan konvergensi dua dunia: antara Anne Frank dan keluarganya yakni Margot dengan Juanita dan Betty Ann Wagner, dua gadis Denville yang bertukar surat dengan Anne dan Margot.
Surat-surat itu menunjukkan kisah dari tahun 1920-an sampai 1945, memperlihatkan perbedaan antara Eropa dan Amerika Serikat pada waktu itu. Juga akan ada replika lantai atas Secret Annex yang menjadi tempat tinggal Keluarga Frank dan empat orang Yahudi lainnya di sana selama dua tahun.
“Kami telah mengetahui tentang surat-surat itu selama bertahun-tahun, ini sangat historis untuk Danville; surat-surat itu berasal dari sini," ungkap Janet Hesler, sekretaris sekolah menengah Danville Community School District yang terlibat dengan pameran tersebut seperti yang dikutip oleh BBC.com.
Selain surat, video wawancara dengan Betty tentang surat-suratnya dengan Anne Frank dan keluarganya pada 2008 juga turut dipamerkan.
Kisah pertukaran surat antara dua orang berbeda benua dengan perbedaan budaya ini dimulai pada 1940, di mana guru sejarah Birdie Matthews mendapatkan nama-nama siswa dari Sekolah Montessori ke-6 di Amsterdam yang salah satu siswanya adalah Anne Frank.
Juanita Wagner yang seumuran dengan Anne memutuskan untuk menjadikan Anne sebagai sahabat penanya. Dalam surat mereka, masing-masing menceritakan detail tentang diri mereka. Dalam surat pengantar Juanita pada musim semi tahun 1940, dia menulis tentang hidup di pertanian bersama ibunya dan saudara perempuannya Betty juga tentang ayahnya yang sudah meninggal.
Dalam surat balasan Anne terhadap Juanita, tertanggal 29 April 1940, dia menulis tentang sekolah dan keluarganya. Memberitahu ulang tahunnya pada 12 Juni, dan meminta Juanita untuk mengirim fotonya agar Anne bisa melihat seperti apa rupanya.
Anne juga menyebutkan bahwa dia berpikir bahwa beberapa temannya juga ingin menulis kepada gadis-gadis lain di sekolah Juanita, dan bahwa dia mengumpulkan kartu pos. Anne juga memasukkan kartu pos bergambar kanal Amsterdam dan gambar sekolahnya pada surat kirimannya tersebut.
Selain itu juga dipamerkan surat dari kakak perempuan Anne, Margot. Surat Margot menunjukkan hal yang berbeda di Eropa pada saat itu dan menyebutkan bahwa mereka mendengarkan berita di radio mereka.
“Margot jauh lebih sadar akan peristiwa duniawi, dan bahkan berbicara tentang memiliki sepupu di Swiss tetapi tidak dapat mengunjungi dia, karena tidak ada visa di luar negeri yang diizinkan," tukas Hesler lebih lanjut.
Yang menarik, ada fakta bahwa Betty dan kakaknya tidak tahu bahwa mereka bertukar surat dengan orang yahudi. Sehingga persahabatan dalam surat-surat mereka terasa tulus dan menyenangkan.