Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Letusan Maha Dahsyat Tambora 203 Tahun Silam

Tepat 203 tahun lalu, Gunung Tambora di pulau Sumbawa, NTB, meletus dan tercatat sebagai letusan gunung api terdahsyat di era modern.

Bisnis.com, JAKARTA -- Tepat 203 tahun lalu, Gunung Tambora di pulau Sumbawa, NTB, meletus dan tercatat sebagai letusan gunung api terdahsyat di era modern. 

Dalam skala kekuatan erupsi gunung berapi, Volcanic Explosivity Index (VEI), letusan Tambora menempati VEI 7 atau tertinggi kedua dari puncak VEI 8. Efek yang dihasilkan dirasakan seluruh dunia.

Menurut Volcano Discovery, sekitar 50 sampai 150 kilometer kubik magma keluar dari perut bumi melalui Tambora yang menghasilkan kubah kolosal setinggi hampir 50 kilometer dan membawa abu dalam jumlah besar di angkasa.

Gunung yang semula memiliki ketinggian sekitar 4.000 Mdpl, menjadi 2.850 hingga sekarang. Letusan maha dahsyat ini sempat mengubah iklim global karena sulfur yang mencapai lapisan stratosfer. Fenomena ini kemudian disebut sebagai ‘tahun tanpa musim panas’ di bumi belahan utara.

Menurut penelitian Oppenheimer korban Letusan Tambora pada 1815 diperkirakan lebih dari 71.000 jiwa. Sebagian besar korban meninggal diakibatkan oleh bencana kelaparan dan penyakit endemik. Letusan Tambora juga memicu tsunami di beberapa wilayah dan memakan banyak korban jiwa.

Penelitian yang digagas oleh peneliti dari Univesitas Rodhe Island, Sigurdson, pada 2006, berusaha menguak keberadaan Kerajaan Tambora. Kerajaan ini diperkirakan terkubur sedalam 10-25 meter di dalam tanah yang bercampur dengan abu vulkanik. Sigurdson menyebut sisa-sisa peradaban saat itu sebagai ‘pompeii dari timur’. Selain Kerajaan Tambora, ada dua kerajaan lain yang dikabarkan ikut terimbas letusan Tambora. Kerajaan itu adalah Kerajaan Sanggara dan Kerajaan Pekat.

Hal yang unik mengenai letusan maha dahsyat Tambora adalah perubahan iklim sebagai efek letusan yang dipercaya sedikit banyak mengubah sejarah dunia. Napoleon Bonaparte kalah dalam salah satu perang karena perubahan iklim tersebut. Di Jerman, kegagalan panen dan banyak kuda yang mati kelaparan, menginspirasi Baron Karl von Drais untuk menciptakan kendaraan alternatif, yang kini kita kenal sebagai sepeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Gajah Kusumo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper