Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres 2019 : Gerindra Diisukan Pecah. Ini Penjelasan Fadli Zon

Fadli membantah ada kubu yang setuju Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2019 dan ada kubu yang menginginkan Prabowo hanya sebagai penentu kebijakan partai.
Pengurus dan kader Partai Gerindra saat menghadiri Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10/2017)./Antara-Yulius Satria Wijaya
Pengurus dan kader Partai Gerindra saat menghadiri Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10/2017)./Antara-Yulius Satria Wijaya

Kabar24.com, JAKARTA - Entah siapa yang mulai meniupkan kabar ini, yang jelas muncul isu bahwa Partai Gerindra terpecah terkait pencapresan Prabowo Subianto.

Terkait isu tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon membantah adanya perpecahan di kalangan kader partainya.

Fadli membantah ada kubu yang setuju Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2019  dan ada kubu yang menginginkan Prabowo hanya sebagai penentu kebijakan partai.

"Semua kader Gerindra mendukung Prabowo maju sebagai capres di Pilpres 2019, tidak ada yang terbelah dan tidak ada yang berpendapat Prabowo menjadi king maker," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (9/4/2018).

Dia menjelaskan dalam rangka menuju Pilpres 2019 pasti ada tahapan-tahapannya sehingga tidak serta merta seorang yang ingin ikut kontestasi Pilpres mendeklarasikan diri.

Menurut dia, saat ini semua pihak yang ingin maju di Pilpres 2019 masih menggalang dukungan koalisi sehingga semuanya baru berstatus bakal calon presiden. "Semuanya bakal capres, belum ada capres karena belum ada surat mandat yang resmi kepada KPU. Kalau orang ada niat deklarasi diri, itu baru sepihak," ujarnya.

Fadli menjelaskan Gerindra ingin tahapan-tahapan persyaratannya dipersiapkan lebih matang karena Pemilu 2019 berbeda dengan Pemilu 2014 yang cenderung terburu-buru.

Dia mengatakan pada Pemilu 2014, bulan April 2014 melaksanakan Pemilu legislatif lalu menggalang koalisi untuk persiapan Pilpres yang berlangsung Juli 2014, sedangkan di Pemilu 2019 pelaksanaannya bersamaan sehingga strateginya berbeda.

"Prabowo tidak ragu sama sekali untuk maju di Pilpres 2019 dan 100% siap, tidak ada rasa galau," katanya.

Fadli mengakui sudah ada pembicaraan antara Prabowo dan Majelis Syuro PKS namun deklarasi masih menunggu momentum yang tepat karena waktu pelaksanaan pendaftaran capres di Pilpres 2019 masih lama yaitu Agustus 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper