Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asean Dapat Ciptakan Stabilitas Dari Berbagai Kepentingan

Indonesia sebagai negara yang anggota Assosication of Southeast Asia Nation (Asean) berusaha memanfaatkan keanggotaannya untuk menciptakan stabilitas di berbagai kepentingan yang sarat dengan konflik.
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau disela-sela KTT Asean di Manila, Filipina/Sekretariat Kabinet
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau disela-sela KTT Asean di Manila, Filipina/Sekretariat Kabinet

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia sebagai negara yang anggota Assosication of Southeast Asia Nation (Asean) berusaha memanfaatkan keanggotaannya untuk menciptakan stabilitas di berbagai kepentingan yang sarat dengan konflik.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Letnan Jenderal Yoedhi Swastono, saat membuka acara Diseminasi Informasi Masyarakat Asean bertajuk "Tantangan Politik dan Keamanan di Kawasan" di Univesitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (23/3/2018).

"Ada beberapa potensi konflik yang dapat terjadi, apakah pengaruh dari luar maupun di lingkungan ASEAN itu sendiri. Kita lihat dari kawasan yang lain yang masih adanya kekuatan dalam bentuk konflik terbuka, misalnya yang sekarang bergejolak seperti potensi keamanan. Kita jangan sampai seperti di Suriah dimana konflik terjadi karena banyaknya kepentingan, " kata Yoedhi.

Selain potensi keamanan, Yoedhi mengungkapkan, saat ini Asean masuk dalam ekonomi terbesar keenam di dunia. Pemeritah Indonesia pun berharap pada  2020, Asean bisa menjadi yang ke lima dan tahun 2030 bisa menjadi pangsa pasar terbesar di dunia.

"Dari segi politik harus diakui  ada tantangan besar dari negara lain di luar ASEAN untuk merebut pengaruhnya di negara ASEAN. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa yang besar dengan kebhinekaannya harus dapat mengatur diri dengan sebaik-baiknya," ujarnya

Deputi Bidang Koordinasi Luar Negeri Kemenko Polhukam, Lutfi Rauf mengatakan, Kalimantan Barat dipilih sebagai lokasi acara karena merupakan kawasan perbatasan yang rentan terhadap ancaman keamanan.

Oleh karena itu, diseminasi ini perlu dilakukan agar para pemangku kepentingan di Kalbar punya pemahaman bahwa ancaman itu akan selalu ada sehingga harus waspada. Seperti narkotika, penyelundupan manusia, penyelundupan kayu, penyelundupan ikan, dan lintas terorisme.

"Kita perlu beri pemahaman pada masyarakat agar mereka bisa menyadari sehingga ada mekanisme ketahanan masyarakat kita karena itulah yang akan menjadi upaya kita untuk menghadapi tantangan-tantangan itu," kata Lutfi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper