Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan G20 Tegaskan Penolakan Proteksionisme Dagang

Para pemimpin keuangan dunia menolak proteksionisme perdagangan pada pertemuan tingkat tinggi kelompok 20 (KTT G20).
Ilustrasi/ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Ilustrasi/ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Kabar24.com, JAKARTA—Para pemimpin keuangan dunia menolak proteksionisme perdagangan pada pertemuan tingkat tinggi kelompok 20 (KTT G20).

Akan tetapi, pertemuan itu gagal meredakan ancaman perang dagang menjelang tarif impor baja dan aluminium berlaku akhir pekan ini dan keinginan Washington untuk melakukan perngukuran tertentu terhadap China.

Menteri keuangan dan pejabat bank sentral G20, yang mewakili 75% dari perdagangan dunia dan 85% dari produk domestik bruto (PDB) global, telah membicarakan tentang gangguan perdagangan akan menjadi risiko pertumbuhan ekonomi global.

Akan tetapi, setelah pertemuan yang disebut “sopan” selama dua hari itu, secara umum hanya berisi pembacaan pernyataan tanpa debat.

“Kami menegaskan kembali simpulan dari para pemimpin dalam pertemuan tingkat tinggi di Hamburg [tahun lalu] tentang perdagangan dan menyadari adanya kebutuhan untuk pembicaraan dan aksi lebih lanjut. Kita bekerja untuk menguatkan kontribusi perdagangan untuk perekonomian kita,” tulis pernyataan tersebut.

Akan tetapi, deklarasi itu hanya menghilangkan sedikit perhatian terhadap perang dagang akibat tarif impor baja dan aluminium AS yang mulai efektif per Jumat (23/3).

Dua orang pejabat AS mengungkapkan bahwa Presiden Donald Trump juga akan mengenakan tarif hingga US$60 miliar untuk produk teknologi dan telekomunikasi asal China pada hari itu,  tindakan melawan strategi kekayaan intelektual milik Beijing.

Adapun, mengacu kepada Deklarasi Hamburg tahun lalu, bahwa negara-negara G20 harus terus melawan proteksionisme termasuk segala bentuk praktik perdagangan tidak adil.

Namun, deklarasi tahun ini menyimpulkan bahwa pemimpin G20 “harus mengenali peran dari instrumen pertahanan perdagangan”, sebuah ambiguitas yang memberi jalan bagi AS untuk membela diri tentang pengenaan tarifnya.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin membela diri bahwa tarif yang ditetapkan oleh Washington hanyalah bentuk pertahanan yang sah.

“Kami perlu lebih bersiap mengambil tindakan untuk melindungi kepentingan AS sekali lagi, untuk melindungi perdagangan yang bebas, adil, dan resiprokal,” katanya dala konferensi pers setelah pertemuan.

Mnuchin menambahkan, selalu ada risiko dalam perang dagang, bahwa Presiden Trump telah mengatakan bahwa AS tidak takut dengan perang dagang.

“Lihat ukuran pasar kami, ukuran ekonomi kam, dan fakta bahwa kami memiliki defisit dalam perdagangan,” kata Mnuchin.

Adapun untuk isu baja dan aluminium, sambungnya, tindakan ini diambil sebagai hasil dari praktik tidak adil terhadap AS dan begitulah cara Paman Sam merespons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper