Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Myanmar Htin Kyaw Mengundurkan Diri

Reuters melaporkan pengumuman pengunduran diri itu disampaikan oleh Kantor Kepresidenan Myanmar melalui akun resmi di Facebook. Htin Kyaw disebut mundur untuk beristirahat dari tugas-tugas dan tanggung jawabnya sekarang.
Penasihat Pemerintah Myanmar Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Htin Kyaw dalam upacara pembukaan 21st Century Panglong Conference di Naypyitaw, Myanmar pada 2017./Reuters-Soe Zeya Tun
Penasihat Pemerintah Myanmar Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Htin Kyaw dalam upacara pembukaan 21st Century Panglong Conference di Naypyitaw, Myanmar pada 2017./Reuters-Soe Zeya Tun

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Myanmar Htin Kyaw, yang juga orang dekat Aung San Suu Kyi, mengundurkan diri dari posisinya, Rabu (21/3/2018).

Reuters melaporkan pengumuman pengunduran diri itu disampaikan oleh Kantor Kepresidenan Myanmar melalui akun resmi di Facebook. Htin Kyaw disebut mundur untuk beristirahat dari tugas-tugas dan tanggung jawabnya sekarang.

"Berdasarkan Pasal 73 (b) dalam Konstitusi Myanmar, prosedur untuk mengisi posisi presiden akan dilakukan dalam tujuh hari kerja," demikian disebutkan dalam keterangan tersebut.

Htin Kyaw menjabat sebagai Presiden Myanmar sejak 30 Maret 2016. Dia merupakan presiden terpilih pertama yang tidak memiliki kaitan dengan militer.

Dia dipilih langsung oleh pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, yang sekarang menjadi penasihat negara. Meski jabatannya sebagai presiden, tapi Htin Kyaw dinilai lebih banyak menjalankan tugas pemimpin negara secara seremonial dan Suu Kyi sebagai pemimpin yang sebenarnya.

Sebelumnya beredar kabar bahwa kesehatan Htin Kyaw tidak dalam kondisi yang baik. Tetapi, hal ini dibantah oleh para pejabat pemerintah.

Konstitusi Myanmar melarang seseorang yang memiliki anak dengan kewarganegaraan asing untuk menjadi presiden. Suu Kyi menikah dengan seorang pria Inggris dan mempunyai dua anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters, BBC

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper