Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Agama Lukman Hakim Minta Kampus Agama Negeri Berbenah

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) untuk terus berbenah diri di segala bidang, baik akademik, administrasi, maupun sarana dan prasarana pendidikan dengan standar mutu yang tinggi.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin/Antara-Wahyu Putro A
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin/Antara-Wahyu Putro A

Kabar24.com, JAKARTA — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) untuk terus berbenah diri di segala bidang, baik akademik, administrasi, maupun sarana dan prasarana pendidikan dengan standar mutu yang tinggi.

PTKN merupakan lembaga pendidikan yang didirikan untuk melahirkan sarjana yang mumpuni di bidang agama dan keagamaan.

"Penguatan mutu perguruan tinggi tidak akan mencapai hasil sesuai yang diharapkan tanpa dukungan tata kelola kelembagaan yang baik, seperti pengelolaan keuangan, sumber daya manusia, serta lingkungan kampus yang kondusif bagi pengembangan keilmuwan dan kemahasiswaan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (20/3/2018).

Menurutnya, PTKN ditantang untuk bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi kepentingan pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan serta peningkatan mutu pelayanan perguruan tinggi sebagai tempat belajar yang nyaman dan berkualitas.

"Saya berharap program peningkatan mutu dosen, pemberian beasiswa tugas belajar serta pembenahan tata kelola organisasi harus menjadi fokus perhatian dan akselerasi di semua PTKN," kata Lukman.

Dari aspek status, PTKN sejajar dengan perguruan tinggi negeri lainnya di Tanah Air. Posisi sejajar itu harus diimbangi dengan mutu dan tata kelola kelembagaan yang sebanding.

"Di samping itu, PTKN harus berupaya memelihara dan menghidup-suburkan etos dan tradisi intelektualisme keagamaan dan berperan dalam membangun moderasi beragama yang telah dirintis oleh para pendahulu kita," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Lukman menegaskan moderasi beragama adalah metode pemahaman beragama yang moderat, tidak ekstrim dan tidak pula liberal, serta bukan dengan maksud mengaburkan substansi dan esensi beragama itu sendiri.

"Moderasi beragama tidak muncul secara tiba-tiba," katanya.

Lukman mengatakan sejak era 1970-an PTKN, dalam hal ini Institut Agama Islam Negeri, mengenalkan disiplin ilmu Perbandingan Agama yang dirintis dan pelopori oleh almarhum Prof. Dr. H.A. Mukti Ali, mantan Menteri Agama RI.

Disiplin ilmu itu bertujuan untuk membangun sikap saling memahami dan saling menghargai antarumat beragama dan sesama ahli agama yang berbeda sudut pandang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper