Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Kematian Agen Mata-mata, Inggris Siapkan Sanksi Untuk Rusia

PM Inggris Theresa May tengah menyiapkan pertemuan Dewan Keamanan Nasional setelah batas waktu bagi Moskow untuk merespons kasus kematian agen mata-mata di negara tersebut habis.
Perdana Menteri Inggris Theresa May/Reuters
Perdana Menteri Inggris Theresa May/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA — PM Inggris Theresa May tengah menyiapkan pertemuan Dewan Keamanan Nasional setelah batas waktu bagi Moskow untuk merespons kasus kematian agen mata-mata di negara tersebut habis.

May akan mengambil kebijakan tegas untuk membalas tindakan Rusia dengan mengimbau pemberlakuan. Selain itu Inggris juga akan mengenakan laranagn visa serta sejumlah pengetatan penggunaan mata uang Rusia di Inggris.

Bahkan May akan membangun koalisi untuk mendapatkan dukungan internasional dari negara Uni Eropa, NATO dan PBB untuk menekan Rusia sebagaimana dikutipTheguardian.com, Rabu (14/3/2018).

May juga akan mengajukan proposal kepada komite keamanan nasional sebelum menyampaikan pendapatnya di depan parlemen Inggris. Hal itu dilakukan untuk memuluskan langkahnya guna mengambil sejumlah kebijakan luar negeri.

Selasa lalu Donald Trump memberikan dukungan penuh kepada untuk menghadapi Rusia. Pemerintah negara itu diduga meracuni agen ganda Sergei Skripal dengan menggunakan gas saraf saat berada di sebuah mal di Inggris.

Trump menyatakan bahwa Skripal adalah urusan Inggris. Pihak Downing Street menyatakan bahwa Trump sependapat kalau pemerintah Rusia harus memberikan jawaban yang tegas bagaimana gas saraf itu bisa digunakan terhadap seorang agen di luar negeri.

Sebelumnya Pemerintah Inggris menuduh Rusia meracuni mantan agen ganda Sergei Skripal yang dilindungi di London. Moskow pun diultimatum untuk memberikan penjelasan dalam tempo dua hari. PM Theresa May mengatakan “sangat mungkin” Rusia bertanggung jawab atas nasib Skripal yang dianggap sebagai pengkhianat Moskow.

Menurutnya, serangan tersebut merupakan tindakan langsung oleh negara Rusia di Inggris, atau pemerintah Rusia mengizinkan racun saraf ”Novichok” jatuh ke tangan yang salah.
”Pemerintah telah menyimpulkan bahwa sangat mungkin Rusia bertanggung jawab,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper