Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSSN Amankan Infrastruktur Penyelenggara Pemilu

Badan Siber dan Sandi Negara membantu mengamankan infrastruktur penyelenggara pemilu agar tidak dibobol peretas saat Pilkada maupun Pilpres 2019.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Mayjen TNI Djoko Setiadi/Bisnis.com-Sholahuddin Al Ayyubi
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Mayjen TNI Djoko Setiadi/Bisnis.com-Sholahuddin Al Ayyubi

Kabar24.com, JAKARTA--Badan Siber dan Sandi Negara membantu mengamankan infrastruktur penyelenggara pemilu agar tidak dibobol peretas saat Pilkada maupun Pilpres 2019.

Kepala BSSN, Mayjen TNI (Purn) Djoko Setiadi menyebutkan BSSN akan turut serta membantu penyelenggara pemilu mengamankan infrastruktur teknologi dan informasi.

Dia mengatakan BSSN telah menginventarisir infrastruktur penyelenggara pemilu yang perlu diperketat penjagaannya seperti mengamankan data pemilih dan website penyelenggara pemilu.

Djoko optimistis pilkada dan pilpres akan berjalan dengan aman tanpa ada gangguan dari peretas.

"Kami sudah inventarisir apa saja yang harus kami amankan, seperti data pemilih dan website itu juga penting untuk diamankan. Kami akan terus menjaga keamanan teknologi dan informasi penyelenggara pemilu‎ agar aman," katanya.

Kendati demikian, dia masih merahasiakan anggaran dan rincian infrastruktur penyelenggara pemilu apa saja yang akan dijaga BSSN.

"Saya tidak mau komentari itu [soal anggaran], yang jelas kami di BSSN akan mengamankan infrastruktur penyelenggara pemilu," tuturnya, Rabu (7/3/2018).

Sebelumnya, saat awal berdiri, BSSN berencana mengajukan anggaran sebesar Rp2 triliun kepada Komisi I DPR. Dana tersebut dibutuhkan untuk mengamankan Indonesia dari ancaman siber.

Saat itu, Kepala BSSN Mayjen TNI Djoko Setiadi mengakui BSSN tidak punya anggaran untuk beroperasi mengamankan Indonesia dari ancaman siber yang terus meningkat di Tanah Air.

Menurutnya, anggaran sebesar Rp2 triliun tersebut dinilai sudah ideal untuk diajukan agar lembaga baru itu bisa segera beroperasi dan merekrut anak muda yang ahli pada bidang teknologi dan informasi.

"Saat ini kami sedang menyusun anggarannya. Mungkin yang akan kami ajukan ke Komisi I itu sekitar Rp2 triliun. Nanti diajukannya sekitar tanggal 16 Januari," tuturnya, Jumat (5/1/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper