Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Ingin Kembali Bergabung Dalam TPP. Trump Sedang Galau?

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa dia telah memulai untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi mengenai perjanjian Trans-Pasific Partnership, dan bergabung kembali dengan pakta perdagangan regional merupakan pilihan bagi Presiden Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa dia telah "memulai untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi" mengenai perjanjian Trans-Pasific Partnership, dan bergabung kembali dengan pakta perdagangan regional merupakan pilihan bagi Presiden Donald Trump.

Mnuchin mengatakan kepada kamar dagang atau Chamber of Commerce Paman Sam  di Washington bahwa hal ini sangat signifikan.

“Dia [Trump] berniat untuk negosiasi. Baik kami akan melakukan [perdagangan] secara multilateral maupun kembali lagi bersama TPP, hal ini sudah siap untuk dibicarakan,” kata Mnuchin seperti dilansir Bloomberg, Rabu (27/2/2018).

Akan tetapi, Mnuchin menambahkan, AS akan fokus untuk perundingan bilateral terlebih dahulu sebelum meninjau kembali sikap Paman Sam terhadap TPP.

Sebelumnya, Trump telah sering kali menyerang perjanjian TPP dalam jajak kampanyenya. Aksinya itu direalisasikan dengan menarik AS keluar dari TPP segera setelah dia menjabat.

Meskipun begitu, bulan lalu Trump memperlihatkan keterbukaan untuk kembali bergabung dalam TPP dengan syarat harus ada poin-poin yang diperbaiki.

Adapun, Jepang telah mempelopori untuk mempertahankan perjanjian tersebut tetap hidup di antara 11 anggota yang tersisa. Hasilnya tampak dari perjanjian yang telah selesai direvisi dan siap untuk ditandatangani pada 8 Maret 2018.

Jepang bahkan mengatakan tidak tertarik untuk negosiasi ulang, bahwa permintaan semacam itu juga mungkin tidak akan diterima oleh negara-negara anggota TPP lainnya. Hal itu didukung pernyataan Presiden Chile Michelle Bachelet, dalam wawancaranya untuk surat kabar Nikkei pekan ini. Ia mengatakan bahwa jika Amerika Serikat ingin kembali dalam perjanjian maka harus tunduk pada aturan yang ada.

Presiden Bachelet dijadwalkan mengadakan upacara penandatanganan revisi perjanjian TPP pada Maret nanti.

Apakah perubahan itu menggambarkan kegalauan Trump belakangan ini? Sejauh ini tidak ada informasi terkait hal itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper