Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dubes Indonesia untuk Asean Tekankan Kerja Sama Antarkawasan

Presiden Joko Widodo baru saja melantik 17 Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh di Istana Negara. Salah satunya Dubes LBBP untuk Asean, yang diharapkan mengawal kesatuan wilayah menghadapi perubahan situasi global.
Presiden Joko Jokowi Widodo berfoto bersama Menteri Luar Negro Retno Marsudi dan para duta besar serta konsuler Indonesia di depan Gedung Pancasila usai membuka Rapat Kerja (Raker) Kepala Perwakilan RI (Keppri) di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (12/2/2018)/Dwi Nicken Tari
Presiden Joko Jokowi Widodo berfoto bersama Menteri Luar Negro Retno Marsudi dan para duta besar serta konsuler Indonesia di depan Gedung Pancasila usai membuka Rapat Kerja (Raker) Kepala Perwakilan RI (Keppri) di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (12/2/2018)/Dwi Nicken Tari

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo baru saja melantik 17 Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh di Istana Negara. Salah satunya Dubes  LBBP untuk Asean, yang diharapkan mengawal kesatuan wilayah menghadapi perubahan situasi global.

Duta Besar LBBP Indonesia untuk Asean Ade Padmo Sarwoni mengatakan bahwa peningkatan kerja sama tidak hanya difokuskan pada bidang ekonomi,  tetapi juga ekonomi keamanan.

Menurutnya, Asean juga harus mengembangkan kerja sama hingga kawasan luas Indo Pasifik.

“Bagaimana Indonesia mencegah terjadinya miskalkulasi, misintepretasi dari tindakan suatu negara yang menimbulkan keteganggan di kawasan. Dan ini hanya bisa dicapai kalau kita bersama-sama [Asean] mempertahankan, serta memperkuat kesatuan,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (20/2/2018).

Menurutnya, pasar bebas di Asean tidak hanya untuk memperkuat posisi masing-masing negara, tetapi juga diharapkan menjadi momen unjuk gigi di pasar global. Untuk itu, pembangunan untuk menghadirkan Asean connectivity dapat diselaraskan dengan fokus pembangunan dalam negeri yang juga mengarah pada inftrastruktur.

Ketika disinggung mengenai penyelesaian code of conduct Laut China Selatan, Ade mengatakan proses itu akan tetap berjalan. Hanya saja, lanjutnya, proses untuk code of conduct masih panjang, meski belum mengetahui detail posisi terakhir.

“Yang penting dalam hal ini semua duduk bersama meredakan kecurigaan yang ada. Kalau tidak duduk itu yang repot,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper