Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Bali akan Bangun PLTS 100 MW

PLN Bali berencana akan mengembangkan 100 mw pembangkit listrik tenaga surya di Pulau Dewata.
Ilustrasi PLTS
Ilustrasi PLTS

Kabar24.com, DENPASAR -- PLN Bali berencana akan mengembangkan 100 mw pembangkit listrik tenaga surya di Pulau Dewata.

Kadiv Perencanaan Regional PLN Paranai Suhasfa mengatakan rencana pembangunan pembangkit ini tidak muluk-muluk lantaran telah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Rencana ini akan direalisasikan dua tahun lagi.

Kata dia, pada tahap awal pembangunan PLTS ini, baru akan dipasang pembangkit kapasitas 50 MW lantaran sistem yang dimiliki PLN belum mumpuni.

Pasalnya, pembangkit dari energi terbarukan ini memiliki sifat sementara, yakni menghasilkan energi hanya pada saat kondisinya memungkinkan. Seperti energi matahari yang hanya ada saat tengah hari, kemudian saat malam tidak ada energi yang didapat.

Padahal, kebutuhan konsumen di Bali sangat tinggi. Rata-rata penggunaannya bahkan sampai 24 jam penuh.

"Konsumsi listrik kita rata-rata 24 jam tetapi energi listrik dari energi terbarukan bisa ada bisa tidak tergantung kondisi, nanti saat turun ya harap maklum," katanya, Rabu (31/1/2018).

Kata dia, pembangkit listrik dari energi baru terbarukan (EBT) harus tetap dikembangkan lantaran penyerapan anggaran yang jauh lebih rendah dibandingkan sumber energi lainnya.

Adapun 9,39% pembangkit listrik di Indonesia saat ini bersumber dari energi terbarukan, 28% bersumber dari gas, 55,7% dari batu bara, dan 7,1% dari BBM.

Dari masing-masing pembangkit itu, biaya produksi EBT paling rendah yakni hanya 3% dari total anggaran. Sementara pembangkit dari BBM sebanyak 20,1%, batu bara 36,1%, dan gas 40,9%.

"Jadi hanya dengan 3% anggaran, bisa menghasilkan 9,39% listrik," katanya.

Bali sendiri sebenarnya telah memiliki beberapa pembangkit EBT yakni tenaga angin di Nusa Penida, tenaga matahari yang banyak ada di instansi pemerintahan, maupun pemanfaatan sampah bambu di Bangli. Hanya saja sebagian aktivitasnya terhenti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper