Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Lebak, Banten: Ini Penjelasan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Pusat gempa bumi berada pada koordinat 7.21LS dan 105.91BT atau berada 81 km sebelah Barat Daya Kabupaten Lebak, Banten. Gempa terjadi pada kedalaman 10 km.
Karyawan dan pengunjung keluar dari gedung sesaat setelah merasakan gempa di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (23/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawan dan pengunjung keluar dari gedung sesaat setelah merasakan gempa di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (23/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Gempa berkekuatan 6.4 SR terjadi di wilayah Barat Daya Lebak, Banten, Selasa (23/1/2018).

Dalam keterangannya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi - Kementerian ESDM menyebutkan gempa bumi terjadi pukul 13:34:50 WIB.

Mengutip informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), disebutkan bahwa pusat gempa bumi berada pada koordinat 7.21°LS dan 105.91°BT  atau berada 81 km sebelah Barat Daya Kabupaten Lebak, Banten. Gempa terjadi pada kedalaman 10 km.

"Sedangkan menurut USGS gempa bumi bermagnitudo Mw 6.0, kedalaman 43.9 km, koordinat 7.196°LS dan 105.918°BT terletak 40 km selatan Binuangeun. Menurut GFZ, gempabumi berpusat di koordinat 106.03°BT dan 7.09°LS pada kedalaman 51 km dan magnitudo mb 6.0," demikian penjelasan PVMBG, Badan Geologi - Kementerian ESDM

Lebih jauh disebutkan bahwa berdasarkan tatanan tektonik selatan Jawa dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia, "sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan pulau Jawa."

Sedangkan kondisi geologi di wilayah yang merasakan guncangan gempa bumi, secara umum tersusun oleh batuan Kuarter berupa batuan gunungapi (Lembang, Bandung, Cibinong), endapan danau (Bandung) dan endapan aluvium dan kipas aluvium (Jakarta).

Getaran gempa yang terasa di sejumlah daerah tersebut  tidak terlepas dar jenis batuan yang berada di sana yang tergolong berumur muda, "Jenis batuan berumur muda dan bersifat urai tersebut bersifat mengamplifikasi goncangan gempabumi," papar PVMBG, Badan Geologi - Kementerian ESDM.

Terkait penyebab gempabumi disebutkan bahwa berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, dan mekanis fokal sesar oblique (sesar mendatar menganan dengan komponen naik), dengan arah gerak baratdaya-timurlaut gempabumi diperkirakan berasosiasi dengan terusan sesar Cimandiri ke arah Teluk Pelabuhan Ratu.

PVMBG menambahkan, "berdasarkan informasi dari berbagai sumber, gempabumi ini dirasakan hingga di Bandung, Lembang, Jakarta dan Cibinong. Di kota-kota tersebut goncangan gempabumi terasa mengayun panjang sebanyak 2-3 kali."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper