Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita dari mancanegara menjadi topik dalam media nasional hari ini, Jumat (19/1/2018), di antaranya Jepang dan China yang mengurangi kepemilikan Obligasi Amerika Serikat serta pertumbuhan ekonomi China yang meningkat.
Berikut ringkasan berita utama di sejumlah media nasional:
2 Negara Kurangi Kepemilikan Obligasi AS. Kementerian Keuangan Amerika Serikat melaporkan, China dan Jepang telah mengurangi kepemilikannya pada surat utang AS pada November 2017. (Bisnis Indonesia)
China Membalikkan Keraguan. Keraguan mengenai kekuatan ekonomi China akhirnya terpatahkan. Hal itu setidaknya terbukti dari realisasi pertumbuhan ekonomi Negeri Panda sepanjang 2017, yang untuk pertama kalinya terakselerasi sejak 2010. (Bisnis Indonesia)
Trump Terus Intervensi Renegosiasi NAFTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim, penghentian Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) akan menjadi kesepakatan yang terbaik dengan Kanada dan Meksiko. (Bisnis Indonesia)
Apple Siap Repatriasi. Apple Inc mengaku siap untuk merepatriasi dananya ke Amerika Serikat, setelah selama ini disimpan di luar negeri. Perusahaan teknologi itu juga berjanji membuka sejumlah lapangan kerja baru di AS. (Bisnis Indonesia)
China dan Jepang Pangkas Kepemilikan Obligasi Amerika. Jumlah kepemilikan surat utang Amerika Serikat (AS) yang digenggam oleh China dan Jepang sebagai kreditur terbesarnya, perlahan terus menyusut. Langkah tersebut untuk mendukung kebijakan bank sentral dua negara tersebut masing yang mencoba menurunkan eksposur dollar AS terhadap cadangan devisa. (Kontan)
Data Ekonomi Amerika. Dua data ekonomi Amerika Serikat (AS) keluar bersamaan, kemarin. Data pertama, penjualan rumah di AS pada Desember tahun lalu menurun. Ini karena penurunan tajam pembangunan unit rumah keluarga tunggal setelah naik cukup lumayan dalam dua bulan sebelumnya. (Kontan)
Ekonomi China Melesat. Perekonomian China tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal IV-2017. Pemulihan ekspor membantu percepatan pertumbuhan ekonomi dalam tujuh tahun belakangan. (Kontan)
India Buka Investasi Asing di Bank. Pemerintah India mempertimbangkan memperbolehkan investor asing memiliki porsi saham lebih besar di bank lokal. Perdana Menteri India NArendra Modi mengatakan sedang membahas kenaikan batas investasi asing di bank swasta menjadi 100% dari sebelumnya 75%. (Kontan)