Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai potensi pajak di Singapura serta dua perusahaan yang ditegur pemerintah China menjadi topik dalam media nasional pada hari ini, Senin (15/1/2018).
Berikut ringkasan berita utama di sejumlah media nasional:
Menilik Potensi Pajak di Negeri Merlion. Singapura selama ini dikenal sebagai salah satu kawasan dengan tarif pajak yang terbilang cukup bersaing di dunia atau bahkan di Asia Tenggara. Tak heran jika negara kota ini dijadikan salah satu tempat bagi perusahaan atau individu untuk menyimpan kekayaannya. (Bisnis Indonesia)
2 Perusahaan Kena Tegur. Pemerintah China menegur raksasa maskapai asal AS Delta Air dan induk usaha Zara yakni Inditex SA, karena tidak mengakui kebijakan ‘Satu China’ yang mengakui Taiwan dan Tibet sebagai wilayahnya. (Bisnis Indonesia)
Trump Bantah Sebut Miliki Hubungan Baik dengan Kim Jong Un. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuding Wall Street Journal telah salah menyampaikan kabar terkait hubun gannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. (Bisnis.com)
Erdogan Isyaratkan Serang Kubu Kurdi di Suriah. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengisyaratkan bahwa tentara Turki dapat segera melakukan serangan ke kubu Kurdi di barat laut Suriah, sehari setelah mengepung wilayah tersebut. (Bisnis.com)
Trump Suap Bintang Porno Rp 1,7 Miliar. Pengacara Donald Trump dikabarkan menyuap seorang mantan bintang porno US$ 130.000 atau setara Rp 1,7 miliar dengan untuk bungkam atas hubungan terlarang keduanya. Menurut The Wall Street Journal, Trump bertemu dengan Stephanie Clifford di acara golf tahun 2006, setahun setelah pernikahan dengan istrinya. (Kontan)
Upaya Penyelesaian Kasus Alwaleed. Miliarder asal Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal yang ditahan selama dua bulan atas tuduhan korupsi sedang menegosiasikan kemungkinan menyelesaikan kasusnya. Namun, seorang pejabat senior Arab Saudi kepada Reuters pada Sabtu (13/1) mengatakan, pihak berwenang masih belum sepakat dengan persyaratan. (Kontan)
Pelajar Internasional Sumbang 20 Miliar. Pelajar internasional berkontribusi 20 miliar pada ekonomi Inggris. Analisis dari Institut Kebijakan Pendidikan Tinggi menyebutkan, sumbernya adalah biaya kuliah yang tinggi dan pengeluaran bulanan. (Kontan)