Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali memerintahkan agar anggaran prestasi atlet Asian Games 2018 sebesar Rp735 miliar tidak dialokasikan untuk biaya administrasi dan operasional yang tidak perlu.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan Wapres JK menginstruksikan agar 70% dari total anggaran prestasi tersebut betul-betul diberikan untuk peningkatan dan kesejahteraan atlet, sedangkan 30% sisanya digunakan untuk kegiatan pendukung.
“Sesuai dengan surat bapak Wakil Presiden kepada kami, bahwa dana untuk prestasi harus betul-betul memberikan persentase yg lebih besar kepada atlet kurang lebih Rp514 miliar atau 70 persennya itu,” katanya usai rapat internal di Kantor Wakil Presiden, Senin (8/1/2018).
Selain itu, Imam mengatakan bahwa Wapres menginstruksikan agar cabang olahraga (cabor) prioritas dapat sejumlah kemudahan untuk try out dan training sehingga dapat mendongkrak target capaian medali di kompetisi olahraga terbesar di Asia tersebut.
“Jadi training camp tidak hanya sebulan, dua bulan, kalo perlu berbulan-bulan di luar negeri, kemudian pulang ke tanah air untuk bertanding,” katanya.
Dia memaparkan sedikitnya ada 19 cabor prioritas, seperti bulutangkis, dayung, jet ski, angkat besi, panahan, sepeda, karate, taekwondo dan sebagainya.
“Dan pak Wakil Presiden minta soal administrasi selesai minggu ini, pak CDM (Chief De Mission) tadi juga memberi arahan kepada kita bahwa atlet harus segera pelatnas. Itu artinya kita tidak lagi diribetkan soal administrasi lagi tapi langsung eksekusi anggaran,” ujarnya.
Dalam helatan Asian Games di Jakarta dan Palembang 18 Agustus-2 September 2018, pemerintah menargetkan dapat finis di urutan 10 besar. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah saat ini telah mengubah kebijakan pencairan anggaran kepada atlet, yang mana anggaran untuk uang saku dan akomodasi menjadi perhatian utama selain meningkatkan prestasi lewat berbagai try out di luar negeri.