Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Tak Senang China Kirim Minyak ke Korut

Presiden AS Donald Trump mengatakan pendekatan ekonomi AS ke China dipengaruhi oleh kebijakan Negeri Panda ke Korea Utara (Korut). Dilansir Reuters, Jumat (29/12/2017), Trump menyatakan selama ini dia tidak mengenakan kebijakan ekonomi yang tegas ke China. Namun, Trump mengaku tidak senang karena China mengizinkan pengiriman minyak ke Korut.
Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump (paling kanan). Ikut mendamping Ibu Negara China Peng Liyuan saat makan malam pada awal pertemuan puncak 6-7 April 2017 di  Florida./.Reuters
Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump (paling kanan). Ikut mendamping Ibu Negara China Peng Liyuan saat makan malam pada awal pertemuan puncak 6-7 April 2017 di Florida./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump mengatakan pendekatan ekonomi AS ke China dipengaruhi oleh kebijakan Negeri Panda ke Korea Utara (Korut).

Dilansir Reuters, Jumat (29/12/2017), Trump menyatakan selama ini dia tidak mengenakan kebijakan ekonomi yang tegas ke China. Namun, Trump mengaku tidak senang karena China mengizinkan pengiriman minyak ke Korut.

"Selama ini saya baik dengan China karena satu hal yang lebih penting dibandingkan perdagangan untuk saya adalah perang," ujarnya dalam wawancara dengan New York Times.

Pada Kamis (28/12) waktu setempat, Trump mengatakan China telah tertangkap basah mengizinkan masuknya pengiriman minyak ke Korut dan menegaskan langkah itu akan menghambat solusi damai dalam mencegah program nuklir Pyongyang. Hal ini disampaikannya melalui cuitan di Twitter.

"Tertangkap basah. Sangat kecewa China mengizinkan minyak masuk ke Korut. Tidak akan ada lagi solusi damai untuk masalah Korut jika hal ini terus terjadi!" ucap Trump.

Dalam wawancara terdahulu dengan New York Times, Trump mengungkapkan pada masa kampanyenya dia sangat tegas terhadap kebijakan perdagangan China. Pada 2016, AS mencatatkan defisit neraca dagang setidaknya sebesar US$350 miliar.

Menurutnya, nilai itu tidak termasuk pencurian hak kekayaan intelektual yang diperkirakan mencapai US$300 miliar.

"Jika mereka membantu saya dengan Korut, saya bisa memperlakukan transaksi perdagangan ini dengan berbeda untuk beberapa lama. Itulah yang telah saya lakukan. Tetapi, ketika minyak masuk, saya tidak senang," papar Trump.

Kemarin, China menegaskan tidak ada pelanggaran sanksi PBB terkait pengiriman minyak oleh kapal-kapal China ke Korut. Media Korea Selatan (Korsel) sebelumnya menyatakan kapal China dan Korut bertemu di laut untuk memasukkan minyak ke Korut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper