Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Natal & Tahun Baru, Harga & Pasok Bahan Pokok di Sulut Terkendali

Kondisi harga serta pasokan sejumlah barang kebutuhan pokok di Provinsi Sulawesi Utara dalam menghadapi Hari Besar Keagamanaan Nasional (HBKN) yakni Natal 2017 dan juga tahun baru 2018 dinilai terkendali dengan baik dan mencukupi.
Ilustrasi kegiatan di pasar tradisional./Antara
Ilustrasi kegiatan di pasar tradisional./Antara

Kabar24.com, MANADO - Kondisi harga serta pasokan sejumlah barang kebutuhan pokok di Sulawesi Utara dalam menghadapi Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 terkendali dengan baik dan mencukupi, demikian dikemukakan Staf Ahli Bidang Pengamanan Pasar Kementerian Perdagangan Sutriono Edi.

Dia mengemukakan hal itu di sela-sela inspeksi mendadaknya di Pasar Bersehati Manado serta beberpa distributor kebutuhan bahan pokok di Manado, sekaligus mengikuti menghadiri Rapat Koordinasi Kesiapan Bapok Menghadapi Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Manado, Sulut, Jumat (8/12/2017).

Berdasarkan hasil pemantauan di Pasar Bersehati Manado, harga bapok relatif stabil dibandingkan pada pekan lalu.

Harga-harga yang terpantau stabil adalah beras Rp11.000/kg, gula Rp13.000/kg, minyak goreng Rp12.000/liter, tepung terigu Rp9.000/kg, kedelai impor Rp11.000/kg, daging sapi Rp105.000/kg, daging ayam Rp29.000/kg, dan telur ayam Rp25.600/kg.

“Hasil pantauan kami menunjukkan harga-harga bapok di Provinsi Sulawesi Utara terkendali dan pasokannya cukup untuk menghadapi Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Pemerintah akan terus memastikan stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan dalam menghadapi HBKN,” kata Sutriono Edi.

Menurutnya, sidak dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan kebutuhan pokok jelang Natal. Pihaknya menilai dengan melakukan sidak maka akan terpantau apakah stok di tangan pedagang dan distributor cukup banyak atau tidak.

Sutriono Edi dengan ditemani rombongan Pemprov Sulut, seperti Asisten II Pemprov Sulut Rudy Mokoginta bersama Karo Ekonomi Pemprov Sulut Adry Manumpil, mewakili Sekretaris Provinsi Sulut yang juga Kepala Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Edwin Silangen.

Selain itu juga didampingi Kadiperindag Sulut Jenny Karouw, Kadis Kesehatan Debby Kalalo, Kadis Pertanian Arie Bororing, dan rombongan melakukan kunjungan ke Pasar Bersehati Manado dan ritel modern untuk mengetahui kesiapan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru.

Pasar Bersehati dipilih sebagai lokasi inspeksi dikarenakan pasar tersebut merupakan satu di antara pasar terbesar di Sulut. Berbagai komoditas dijual di pasar tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang datang baik dari kabupaten maupun kota di Pulau Sulawesi.

Setelah usai di lokasi itu, langkah selanjutnya dilakukan jajaran terkait dengan sidak di gudang beras dan gula, serta pangkalan elpiji. "Di Pasar Bersehati stok-nya cukup banyak dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, baik beras, cabai rawit, tomat, gula pasir, tepung terigu, bawang merah, bawang putih."

Dengan demikian, menurut dia, masyarakat tak perlu khawatir karena stok kebutuhan pokok di Sulut cukup banyak dan mampu memenuhi permintaan konsumen yang tinggi.

Berdasarkan pengalaman empiris, lanjnutnya, harga bapok pada periode menjelang Natal dan Tahun Baru biasanya tidak akan naik signifikan, karena permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok tidak terjadi secara serentak atau hanya terjadi di daerah-daerah yang mayoritas merayakan Natal.

Pemerintah akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan sehingga jika terjadi lonjakan akan langsung diantisipasi.

Namun demikian, dia menilai pemerintah tetap perlu menempuh tiga langkah antisipatif untuk menghadapi momen tersebut.

Pertama, mengidentifikasi ketersediaan pasokan dan memantau harga secara nasional di masing-masing daerah dan mengidentifikasi kesiapan instansi dan pelaku usaha untuk menghindari kekurangan stok atau gangguan distribusi.

Langkah kedua, mengidentifikasi kesiapan instansi dan pelaku usaha untuk menghindari kekurangan stok atau gangguan distribusi.

Ketiga, meningkatkan pengawasan barang beredar agar masyarakat terhindar dari barang kedaluwarsa, serta barang impor yang tidak aman dikonsumsi atau digunakan.

"Pemerintah pusat akan terus berkoordinasi dengan dinas yang membidangi perdagangan di daerah untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bapok. Hal ini untuk menjamin masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan senang dan bahagia,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper