Kabar24.com, DENPASAR—BPS Bali mencatat pada triwulan III-2017, jumlah penduduk di Bali yang bekerja di sektor formal lebih besar dibandingkan dengan yang bekerja di sektor informal.
Berdasarkan Sakernas Agustus 2017, total ada 1,2 juta orang (50,2%) bekerja pada kegiatan formal, sedangkan sektor informal sebanyak 1,19 juta orang (49,8%).
Kondisi ini mengalami perubahan bila dibandingkan dengan Agustus 2016, penduduk yang bekerja di sektor formal mencapai 1,1 juta orang atau 45,6%, dan penduduk yang bekerja di sektor informal mencapai 1,3 juta atau 54,32%.
Pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan/pegawai, sedangkan pekerja informal, yaitu, pekerja yang termasuk dalam kategori berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas dan pekerja tidak dibayar.
Adapun rinciannya, pekerja yang berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai mencapai 1,1 juta, pekerja yang berstatus sebagai berusaha dibantu buruh tetap/dibayar 100.341 orang.
Penduduk berusaha sendiri 358.830, berusaha dibantu buruh tidak tetap 371.848 orang, pekerja bebas 167.900 orang, dan pekerja keluarga 300.863 orang.
Baca Juga
“Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar penduduk Bali yang bekerja masih bergantung pada kegiatan formal,” ujar Kabid Statistik Sosial BPS Bali Hasim Saputra, Selasa (7/11/2017).
Dia mengatakan dengan semakin meningkatnya penduduk yang bekerja di sektor formal memberikan gambaran bahwa situasi ketenagakerjaan semakin membaik.
Menurutnya, pada umumnya pekerja yang berstatus sebagai buruh atau karyawan atau pegawai memiliki produktifitas yang lebih baik dibandingkan dengan pekerja di sektor informal.
Sementara itu, hingga akhir Agustus 2017, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Bali mencapai 1,48%, mengalami penurunan 0,41 poin dibandingkan TPT Agustus 2016 yang sebesar 1,89%.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Agustus 2017 mencapai 75,24% persen, turun 2,00 poin dibandingkan Agustus 2016 (77,24%) atau turun 1,63 poin dibadingkan Februari 2017 (76,87%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
