Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 16 OKTOBER: Utang Swasta Di China Menggunung, Dow Jones Belum akan Berhenti Cetak Rekor

Sejumlah berita global mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Senin (16/10/2017), di antaranya mengenai utang swasta di China yang menggunung serta indeks Dow Jones AS yang belum akan berhenti cetak rekor.
Tambang batu bara./Bloomberg-Luke Sharrett
Tambang batu bara./Bloomberg-Luke Sharrett

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita global mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Senin (16/10/2017), di antaranya mengenai utang swasta di China yang menggunung serta indeks Dow Jones AS yang belum akan berhenti cetak rekor.

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Utang Swasta Di China Menggunung. Pertumbuhan utang baru di China kembali melampaui prediksi pada September. Hal ini menunjukkan bahwa keran pembiayaan di Negeri Panda tetap terbuka kendati pemerintah telah memperketat aturan mengenai penyaluran kredit domestik. (Bisnis Indonesia)

Volume Permintaan Panaskan Harga Batu Bara. Harga batu bara terus memanas seiring dengan meningkatnya volume impor dari negara konsumen utama untuk memenuhi kebutuhan pada musim dingin. Pada kuartal IV/2017 harga diprediksi bergerak di rentang US$95—US$110 per ton.

Dow Jones Belum akan Berhenti Cetak Rekor. Pada penutupan perdagangan 11 Oktober, indeks industrial Dow Jones di bursa saham New York, Amerika Serikat (AS) mencatatkan  rekor tertinggi yang ke-47 untuk tahun ini saja, yakni di level 22.872,89. Jika pengamatan kalangan analis terbutki, bahwa momentum di pasar masih positif, Dow Jones berpotensi menembus level 23.200 pada 8 November 2017, bahkan Warren Buffer memperkirakan dalam 100 tahun ke depan Dow Jones bakal menembus level 1.000.000. (Investor Daily).

Harga Minyak Jatuh, Arab Saudi Menjadi Penerbit Sukuk Global Terbesar. Ekonomi Arab Saudi yang sedang merana akibat runtuhnya harga minyak menyebabkan negara ini menjadi penerbit sukuk terbesar. Dari aksi ini, diharapkan defisit anggaran bisa lebih banyak ditekan. (Kontan)

Qualcomm Tuntut Apple. Qualcomm Inc mengajukan tuntutan ke pengadilan China agar produk iPhone tidak dijual dan dibuat di China. Qualcomm mengklaim ada pelanggaran hak paten yang dilakukan Apple dan meminta ganti rugi. (Kontan)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper