Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANJIR CILACAP MULAI SURUT, Sebagian Warga Pulang ke Rumah Masing-Masing

Banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai surut, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy.
BANJIR CILACAP 2016: Seorang warga melintasi halaman rumahnya yang tergenang banjir, menggunakan rakit yang terbuat dari pohon pisang, di Desa Mujur, Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (9/12/2016)./Antara-Idhad Zakaria
BANJIR CILACAP 2016: Seorang warga melintasi halaman rumahnya yang tergenang banjir, menggunakan rakit yang terbuat dari pohon pisang, di Desa Mujur, Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (9/12/2016)./Antara-Idhad Zakaria

Kabar24.com, CILACAP - Selain melanda Pangandaran, Jabar, banjir juga sempat terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai surut, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy.

"Bahkan, genangan air di tiga kecamatan yang berada di eks Kota Administratif Cilacap, yakni Cilacap Utara, Cilacap Tengah, dan Cilacap Selatan, telah surut. Banjir tersebut akibat drainase tersumbat," katanya di Cilacap, Minggu (8/10/2017).

Kendati demikian, dia mengatakan banjir yang melanda tiga kecamatan di wilayah kota Cilacap tidak mengakibatkan pengungsian.

Sementara itu, banjir di Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, kata dia, mulai surut sejak Sabtu (7/10) malam dan tinggi genangan air pada Minggu (8/10) pagi berkisar 50 s.d. 60 sentimeter.

Sebelumnya, lanjut dia, tinggi genangan air di Desa Kalijeruk berkisar 1,5 sampai 2 meter sehingga sebanyak 380 jiwa diungsikan ke rumah-rumah warga yang tidak terdampak banjir.

Menurut dia, dari 380 pengungsi itu, sebanyak 10 jiwa di antaranya merupakan bayi dan 54 balita.

"Pagi ini, sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan yang masih berada di pengungsian sebanyak 94 jiwa dari 27 keluarga. Kami telah memberi mereka bantuan logistik dan mendirikan dapur umum di rumah kepala desa," katanya.

Selain di Desa Kalijeruk, kata dia, banjir juga melanda Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten. Namun, tidak sampai menimbulkan pengungsian.

Tri Komara mengatakan bahwa banjir besar yang melanda Desa Kalijeruk merupakan siklus lima tahunan dan sebelumnya terjadi pada tahun 2012.

Kendati demikian, banjir dalam skala kecil juga sering mengenangi Desa Kalijeruk seperti yang terjadi pada bulan September 2016.

"Kecamatan Sidareja yang merupakan daerah langganan banjir malah aman dan aliran sungainya masih normal. Semoga Sidareja tidak banjir," katanya.

Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan bahwa banjir yang melanda sejumlah wilayah Cilacap pada hari Sabtu (7/10) akibat hujan ekstrem.

"Berdasarkan hasil pengukuran curah hujan harian di Stasiun Meteorologi Cilacap hingga pukul 07.00 WIB tercatat mencapai 171,6 milimeter. Kondisi tersebut sudah termasuk kategori hujan ekstrem karena mencapai di atas 150 milimeter per hari," katanya.

Bahkan, kata dia, curah hujan harian di Bandara Tunggul Wulung, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Sabtu (7/10) pagi, tercatat mencapai 298 milimeter.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper