Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jawa Tengah Darurat Bencana Kekeringan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan bahwa wilayah Jawa Tengah sudah masuk dalam kategori darurat bencana kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Warga mengantre air bersih gratis yang didistribusikan dari BPBD Kota Bandar Lampung di kepada warga Jalan Arief Rahman Hakim Gang Djaya Wayhalim, Bandar Lampung, Lampung, Jum'at (15/9). Sejak tiga bulan terakhir sejumlah mata air di daerah tersebut mengalami krisis air bersih karena dampak kekeringan akibat dilanda musim kemarau. ANTARA FOTO/Ardiansyah
Warga mengantre air bersih gratis yang didistribusikan dari BPBD Kota Bandar Lampung di kepada warga Jalan Arief Rahman Hakim Gang Djaya Wayhalim, Bandar Lampung, Lampung, Jum'at (15/9). Sejak tiga bulan terakhir sejumlah mata air di daerah tersebut mengalami krisis air bersih karena dampak kekeringan akibat dilanda musim kemarau. ANTARA FOTO/Ardiansyah

Kabar24.com, PEKALONGAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan bahwa wilayah Jawa Tengah sudah masuk dalam kategori darurat bencana kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

"Hampir 22 wilayah kabupaten yang kini sudah mengalami kekeringan," kata Ganjar usai membuka acara pameran "Kreasi dan Inovasi se-Jateng" yang dipusat di Kota Pekalongan, Jumat (15/9/2017).

Ganjar mengatakan, untuk mengatasi persoalan kesulitan air bersih untuk masyarakat, pemprov sejak Juni 2017 sudah melakukan rapat koordinasi dengan beberapa unsur, terkait membahas masalah kekeringan itu.

Pada rapat koordinasi itu, kata dia, telah diputuskan untuk jangka pendeknya, yaitu menyiapkan "droping" (pengiriman) air yang akan disalurkan melalui Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD), perusahaan, dan pemda.

"Oleh karena itu, kami minta bantuan masyarakat untuk melaporkan ke pemda apabila wilayahnya dilanda kekeringan," kata Ganjar.

Jawa Tengah Darurat Bencana Kekeringan

Adapun bagi daerah yang sulit dilakukan penyaluran air bersih, kata Ganjar, maka akan dilakukan membuat sumur dalam dan pompa pemipaan rekayasa.

Ganjar berharap kepala daerah berpartisipasi apakah kepala desa (kades) atau camat memantau sehingga begitu terjadi kekeringan segera dilaporkan.

"Saat ini banyak perusahaan, baik BUMN maupun BUMD, dan perusahaan swasta yang berniat membantu Pemprov Jateng melalui corporate social responsibility dalam mengatasi kekeringan di beberapa daerah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper