Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Air Bersih Sulit, Anak dan Wanita Paling Menderita

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan perempuan dan anak akan lebih menderita dibandingkan dengan pria jika terjadi kesulitan atau tanpa air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6)./Antara-Sigid Kurniawan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6)./Antara-Sigid Kurniawan

Kabar24.com, JAYAPURA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan perempuan dan anak akan lebih menderita dibandingkan dengan pria jika terjadi kesulitan atau tanpa air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

"Perempuan dan anak identik dengan air karena tanpa air pasti perempuan dan anak menderita. Bukan berarti bapak-bapak tidak menderita, tapi yang lebih menderita pasti perempuan dan anak," kata Yohana saat menjadi pembicara kunci pada Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-34, Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia di kampus Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Sabtu (9/9/2017).

Yohana mengatakan, perempuan sangat membutuhkan air karena pekerjaan sehari-hari identik dengan air misalnya memasak, mandi, mencuci baju dan pekerjaan rumah serta memandikan anak-anak.

Untuk itu, Yohana mengajak para perempuan memiliki tanggung jawab dalam menggunakan air sekaligus merawat dan melestarikan.

Dikatakan, di beberapa daerah banyak ibu-ibu mengeluhkan keterbatasan air bersih, bahkan terjadi juga di Biak yang menjadi kampung halamannya.

"Saya bertemu dengan ibu-ibu di NTT yang mengeluhkan soal air," katanya. Ibu-ibu itu meminta bantuan sumur bor agar mendapatkan air bersih untuk bisa minum dan mandi.

"Di Biak saja, kampung saya. Tunggu hujan juga. Susah air. Banyak yang mengeluhkan air," kata Yohana.

Air bersih ternyata telah menjadi masalah di negara ini.

"Kalau air bermasalah, perempuan dan anak bermasalah juga," katanya.

Yohana menyebut, ketersediaan air bersih telah menjadi salah satu indikator satu negara dikatagorikan sebagai negara maju sehingga Indonesia pun belum bisa dikatakan menjadi negara maju karena masalah air bersih.

Di negara-negara maju seperti Kanada, Australia dan Amerika Serikat, tiap rumah ada air bersih yang siap diminum, bahkan di taman-taman dan sekolah juga tersedia air siap diminum.

"Kapan Indonesia bisa begitu. Kapan bisa pencet kran langsung bisa minum," katanya menegaskan.

Air bersih juga sangat berpengaruh pada kesehatan anak karena banyak anak menderita diare karena tidak menggunakan air bersih.

"Pengaruh air bisa sebabkan anak diare. Banyak anak korban diare. Buang sampah ke sungai berdampak anak diare," kata Yohana.

Untuk itu, Yohana berharap agar para ahli hidraulik yang hadir dalam pertemuan itu untuk bisa membantu para perempuan dan anak untuk mendapatkan air bersih. Dia berharap para ahli hidraulik untuk mengirimkan hasil pertemuan agar bisa dipakai untuk mengambil kebijakan di kementerian yang dipimpin.

Pertemuan itu telah dibuka sehari sebelumnya oleh Menteri Pekerjaaan Umum Basuki Hadimuljono dan hari ini mengundang Yohana Yembise sebagai salah satu pembicara kunci.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper