Bisnis.com, JAKARTA—Ambisi Presiden AS Donald Trump untuk mengendalikan Bank Sentral AS (The Fed) semakin terbuka, ketika Wakil Ketua The Fed Stanley Fischer mengumumkan pengunduran diri lebih cepat dari akhir masa jabatannya.
Seperti diketahui, Fischer memilih untuk pensiun dari jabatanya di Otoritas Moneter AS pada 13 Oktober 2017 atau lebih cepat dari akhir masa jabatannya pada Juni 2018. Dia mengatakan, keputusannya itu didasarkan pada alasan pribadi dengan tanpa merincinya lebih jauh.
“Selama saya bekerja di Dewan Gubernur The Fed, ekonomi AS terus menguat dan membuat AS mampu menciptakan jutaan lapangan kerja tambahan,” tulis Fischer dalam suratnya yang ditujukan ke Trump dan Kongres AS, Kamis (7/9).
Dalam surat pengunduran diri tersebut, Fischer juga mengklaim bahwa dia telah menciptakan pijakan yang lebih kuat dan lebih tangguh pada sistem keuangan AS pascakrisis 2008. Seperti diketahui, mantan pejabat Citigroup ini diangkat oleh Barack Obama pada 2014 untuk mendampingi Gubernur The Fed Janet Yellen.
Para analis pun melihat, pengunduran diri Fischer ini akan membuat keseimbangan The Fed sedikit terganggu. Pasalnya, suara Fischer cukup memengaruhi perpecahan pendapat yang selama ini terjadi di Dewan Gubernur The Fed ketika melakukan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
Terlebih saat ini AS sedang dilanda kegamangan dalam menentukan kebijakan moneter lanjutan, setelah laju inflasi masih di bawah target 2%. Di sisi lain Fischer juga menjadi orang yang paling tegas, selain Yellen, yang mempertahankan UU Dodd-Frank yang berisi aturan utuk melindungi sektor keuangan AS pascakrisis.
"Fischer mewakili suara orang-orang yang berpengalaman di The Fed. Mundurnya Fischer akan memberikan ketidakpastian kebijakan di tubuh Bank Sentral AS," kata Kepala Eksekutif JPMorgan Chase & Co A.S. Michael Feroli, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/9/2017)
Adapun, kepergian Fischer ini membuat kekosongan pada empat kursi pejabat di tubuh The Fed. Sebelumnya, pada awal tahun ini anggota Dewan Gubernur AS Daniel Tarullo telah mengundurkan diri.