Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kim Jong Un: Uji Coba Rudal Hwasong 12 Pemanasan Untuk Guam

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan bahwa uji coba rudal ke wilayah Jepang yang dilakukan kemarin menjadi titik pendahuluan aksi Korut selanjutnya di Guam.

Kabar24.com, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan bahwa uji coba rudal ke wilayah Jepang yang dilakukan kemarin menjadi titik pendahuluan aksi Korut selanjutnya di Guam.

Mengutip pernyataan diktator Korut tersebut, kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), melaporkan bahwa Kim Jong Un akan terus mengawasi tindak lanjut Amerika Serikat (AS) sebelum mengambil langkah berikutnya.

Kim Jong Un memberi komando penembakan rudal balistik berjangkauan menengah tersebut serta mendesak angkatan militernya untuk meluncurkan lebih banyak rudal ke Samudra Pasifik di masa mendatang.

Pada Selasa dini hari (29/8), Korut menembakkan rudal yang terbang di atas wilayah Jepang dan akhirnya mendarat di perairan di wilayah Utara Hokkaido.

Uji coba rudal, yang disebut berjenis Hwasong 12 ini, dilakukan saat pasukan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan melaksanakan latihan militer tahunan. Aksi terbaru Korut ini pun kembali meningkatkan ketegangam di semenanjung Korea.

“Penembakan rudal tersebut merupakan bagian dari aksi protes latihan militer tahunan yang diadakan antara AS dan Korea Selatan,” lansir KCNA, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (30/8/2017).

Ini adalah rudal Korea Utara pertama yang terbang di atas wilayah udara Jepang sejak rezim tersebut meluncurkan sebuah rudal di atas Okinawa pada tahun 2016.

Awal bulan ini, Korut mengancam akan menembakkan rudal ke laut dekat Guam, wilayah AS Amerika yang terletak di Pasifik, setelah Presiden Donald Trump menyatakan akan melancarkan serangan terdahsyat kepada Korut jika terus mengancam AS.

Laporan KCNA menyebutkan bahwa Kim Jong Un telah menyetujui uji coba rudal tersebut untuk mengingatkan penduduk kepulauan Jepang pada peristiwa pada tanggal 29 Agustus, ketika Traktat Aneksasi Jepang-Korea diproklamasikan 107 tahun yang lalu.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengutuk keras tindakan tersebut, dan sempat memaksa pemerintah mengeluarkan peringatan bahaya.

“Tindakan Gegabah Korea Utara ini belum pernah terjadi sebelumnya, serius, dan merupakan ancaman serius bagi negara kami,” kata Abe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper