Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polda Metro Jaya & Imparsial Gelar Workshop Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Hari ini, Senin (28/8/2017), Polda Metro Jaya bersama Imparsial mengadakan workshop Peran Polri dalam Melindungi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan yang digelar di Hotel Grand Sahid Sudirman, Jakarta.
Polda Metro Jaya bersama Imparsial mengadakan workshop Peran Polri dalam Melindungi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Hotel Grand Sahid Sudirman, Jakarta, Senin (28/8/2017)./Bisnis.com- Juli Etha
Polda Metro Jaya bersama Imparsial mengadakan workshop Peran Polri dalam Melindungi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Hotel Grand Sahid Sudirman, Jakarta, Senin (28/8/2017)./Bisnis.com- Juli Etha

Kabar24.com, JAKARTA - Hari ini, Senin (28/8/2017), Polda Metro Jaya bersama Imparsial mengadakan workshop Peran Polri dalam Melindungi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan yang digelar di Hotel Grand Sahid Sudirman, Jakarta.

Direktur Imparsial Al Araf dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa ciri negara yang gagal, khususnya di negara dengan kemajemukan latar belakang masyarakatnya yang luas, adalah ketika penegakan hukum tidak bekerja maksimal.

Indonesia terdiri atas masyarakat yang berasal dari berbagai suku dan memeluk bermacam agama.

Al Araf mencontohkan Yugoslavia, negara yang pernah berdiri di daerah Balkan hingga 200,  yang akhirnya hancur karena konflik internal akibat adanya konflik identitas, etnik dan SARA (Suku, Agama, dan Ras).

"Dulu ada Yugoslafia tapi sekarang gak ada. Itu karena konflik identitas suku dan SARA. Kayak di Rwanda juga hancur karena adanya penyebaran kebencian dan genosida," katanya, Senin (28/8/2017).

Dia melanjutkan, ada pula Somalia yang terjerat konflik karena tak teratasinya konflik berupa ujaran kebencian serta Suriah yang saat ini menjadi concern PBB akibat konflik internal dan gempuran ISIS.

"Indonesia sebagai negara yang plural bisa menjadi potensi konflik tersebut," tambahnya.

Untuk itu, pihaknya ingin memastikan bahwa penegakan hukum terutama di wilayah Polda Metro Jaya dan Polda Banten bisa berjalan dengan baik, agar kebebasan beragama dan berkeyakinan dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.

"Saya percaya institusi Polri bisa menjadi penjaga kebhinekaan dan menjaga adanya pemecah belah bangsa," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana ‎memastikan bahwa Polri akan terus menjaga keamanan dan ketertiban tanpa memandang suku atau agama. Namun, dia mengaku bahwa Polri tidak akan bisa melakukan hal ini sendiri tanpa dukungan dari masyarakat dan pihak-pihak lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper