Kabar24.com, JAKARTA-Para politisi diminta lebih peka terhadap situasi dan kondisi ekonomi nasional saat ini agar tidak berkembang menjadi kurang menguntungkan bagi kalangan dunia usaha.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, mengatakan perkembangan kondisi politik diharapakan dapat mendukung jjalannya aktivitas usaha dan perekonomian yang nyaman.
“Tidak sebaliknya, terjadi ketidakpastian yang mengakibatkan dunia bisnis kita semakin terpuruk,” kata Sarman, Selasa (1/8/2017)
Menurut Sarman, para pelaku usaha berharap agar kondisi ekonomi nasinal semakin membaik, pertumbuhan ekonomi sebagaimana harapan pemerintah juga stabil dan bahkan juga bergerak naik.
Selanjutnya, iklim investasi juga semakin kondusif dan daya beli masyarakat pulih kembali. Tentu saja semua itu membutuhkan situasi politik yang kondusif.
Dia menjelaskan pascadisahkannya Undang-Undang (UU) Pemilu oleh DPR RI, belum lama ini, dinamika berupa 4 fraksi partai politik melakukan walk out.
Baca Juga
Terjadinya aksi walk out menandakan adanya penolakan dan tidak menyetujui rancangan UU Pemilu tersebut dengan presidential threshold sebesar 20% kursi DPR atau 25% suara nasional.
Dengan disahkan UU Pemilu itu, lanjutnya, otomatis Komisi Pemiliah Umum (KPU) akan memulai tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada 2019 sehingga tahun politik segera dimulai.
Selanjutnya gonjang-ganjing kepentingan politik juga dimulai dari proses pencalonan Presiden/Wakil Presiden,Caleg DPR,DPD dan DPRD, termasuk adanya pihak pihak yang melakukan uji materi atas UU Pemilu ke Mahkamah Konstitusi.
“Dunia usaha sangat berharap agar memasuki tahun politik persiapan Pemilu serentak 2019, peta perpolitikan kita tetap kondusif dan tidak gaduh,” kata Saraman yang juga Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta.
Menurutnya, di tengah kondisi ekonomi global dan nasional yang belum stabil sangat dibutuhkan situasi politik yang aman untuk memberikan kenyamanan kepada pasar, pelaku usaha dan investor.