Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL: China Unicom Galang Dana dari Swasta, Harga XRP Ikuti Jejak Bitcoin dan Ethereum

Sejumlah berita dari mancanegara menjadi sorotan media massa hari ini, Senin (24/7/2017) di antaranya China Unicom yang menggandeng pihak swasta serta harga mata uang digital, XRP, yang melejit.
Karyawan memantau perkembangan indeks harga saham gabungan (IHSG), di galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/5)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan memantau perkembangan indeks harga saham gabungan (IHSG), di galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA –  Sejumlah berita dari mancanegara menjadi sorotan media massa hari ini, Senin (24/7/2017) di antaranya China Unicom yang menggandeng pihak swasta serta harga mata uang digital, XRP, yang melejit.

Berikut ringkasan berita global di sejumlah media nasional hari ini:

China Unicom Galang Dana dari Swasta. Baidu Inc dan JD.com akan bergabung dengan perusahaan teknologi besar lain untuk berinvestasi di perusahaan telekomunikasi besar milik negara, China Unicom. (Kontan)

Harga XRP Melejit Mengikuti Jejak Bitcoin dan Ethereum. Tren nilai tukar mata uang digital terus melaju. Tak hanya bitcoin dan ethereum, mata uang digital XRP ikut menanjak. Mata uang digital tersebut mahkan sudah melejit 3.977% di semester I di tahun ini. (Kontan)

Larangan Mobil Diesel. Anggota Komisi Uni Eropa menilai larangan mobil diesel di Eropa menghambat kemampuan produsen mobil berinvestasi pada kendaraan dengan emisi nol. Dalam surat yang dilihat Reuters, Komisioner Uni Eropa Elzbieta Bienkowska mengatakan tak ada keuntungan dari runtuhnya pasar mobil diesel. (Kontan)

India Peringatkan Philip Morris. India meminta Philip Morris International Inc dan perusahaan rokok lainnya untuk menghapus semua iklan rokok di negara tersebut. Pemerintah India mengancam memberlakukan hukuman dan tindakan jika perusahaan tersebut tidak mematuhi aturan. (Bisnis Indonesia)

Pasar Tunggu Pertemuan OPEC. Harga minyak mentah diperkirakan mengalami penguatan terbatas ke area US$47 per barel pada pekan ini seiring dengan rencana pertemuan antara Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dengan non-OPEC. (Bisnis Indonesia)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper