Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Tingkatkan Pengamanan Sistem Penerbangan, Berdampak Bagi Pelancong?

Alih-alih menerapkan rencana sebelumnya yakni memperluas larangan membawa laptop, Pemerintah Amerika Serikat bakal meningkatkan pengamanan sistem penerbangan, khususnya bagi penerbangan masuk ke dalam negeri.
Pemakaian laptop di pesawat/Antara
Pemakaian laptop di pesawat/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Alih-alih menerapkan rencana sebelumnya yakni memperluas larangan membawa laptop, Pemerintah Amerika Serikat bakal meningkatkan pengamanan sistem penerbangan, khususnya bagi penerbangan masuk ke dalam negeri.

Hal tersebut diumumkan oleh Departemen Keamanan dalam Negeri Amerika Serikat pada Rabu (28/6/2017) waktu setempat.

Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS John Kelly menyatakan, kini, pendatang ke AS dari 105 negara yang menggunakan 180 maskapai akan dikenakan proses pemindaian ekstensif. Proses tersebut diperkirakan akan mempengaruhi sekitar 2.000 penerbangan sehingga berpotensi meningkatkan keterlambatan penumpang.

"Sudah waktunya kita meningkatkan standar keamanan penerbangan internasional. Kita tidak dapat melakukannya secara bertahap dengan munculnya tiap serangan yang baru," katanya seperti dikutip dari Time.com, Kamis (29/6/2017).

"Sebagai gantinya, kita harus bersama-sama menerapkan standar yang baru demi menjamin keamanan masyarakat yang bepergian dan menghambat para teroris," sambungnya.

Sebelumnya, pemerintah AS telah mengundangkan larangan membawa laptop dan alat elektronik lainnya bagi penerbangan dari delapan negara berpenduduk mayoritas Muslim di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Namun, alih-alih mengimplementasikan rencana perluasan larangan, AS justru ingin menerapkan standar pengamanan baru yang disebut akan mencakup sejumlah aturan pemindaian tambahan dan pemeriksaan penumpang.

Pengelola bandara juga akan didorong untuk memperbanyak penggunaan anjing pelacak bom, area pemindaian berteknologi tinggi, serta memperketat aturan di area penumpang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper