Bisnis.com, YOGYAKARTA — Setiap kali menyambangi Yogyakarta, sambutan yang khas biasanya adalah lagu legendaries milik grup band Kla Project. "Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu. Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna. Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu nikmati bersama suasana Jogja."
Lirik lagu tersebut terngiang-terngiang saat kembali ke Kota Jogja. Ya, Jogja merupakan kota yang ingin membuat kita ingin kembali bagi siapapun yang pernah tinggal di Jogja.
Dengan slogan berhati nyaman tentu membuat orang yang pernah atau berkunjung ke Jogja, ingin kembali lagi.
Namun, Jogja sekitar 4 tahun hingga 7 tahun terakhir, jauh berbeda dengan Jogja yang sekarang. Bangunan tinggi untuk para wisatawan dan shopping mall menjalar di seluruh wilayah Jogja.
Kemacetan pun tak hanya terjadi saat musim liburan saja tetapi saat weekend pun Jogja ramai dipadati.
Tak lagi berhati nyaman diungkapkan sejumlah warga Jogja. Sukirwo, pengendara ojek, mengatakan banyak yang berubah dari wajah Jogja. Saat ini mulai menjamur hotel dan apartemen.
"Jogja ramai sekarang mbak beda kaya 5 tahun lalu. Ini sudah banyak hotel dan mal. Sudah tidak nyaman lagi mbak tinggal di Jogja ini, mulai macet dimana-mana, itu hari biasa lho ya," ujarnya kepada Tim Liputan Lebaran Jelajah Jawa-Bali, Kamis (29/6/2017).
Kepadatan kendaraan dan kemacetan panjang di sejumlah ruas Jogja juga terjadi saat musim liburan tiba. "Kalau musim liburan memang Jogja ramai, macet dimana-mana," kata Sukirwo.
Hal yang sama juga dirasakan salah satu warga Jogja, Gisela Ayu yang juga menuturkan keramaian dan kepadatan kota pelajar ini.
"Sekarang makin padat. Baik kendaraannya maupun bangunannya. Yang paling keliatan perubahannya di Jalan Kaliurang, Gejayan," katanya.
Jalanan Jogja sekarang ini sering kali mengalami kemacetan. Apalagi kemacetan terjadi saat pagi dan sore hari.
"Enggak kayak dulu. Sekarang sering macet, bukan liburan padahal. Makin banyak hotel, apartemen, dan kafe. Di mana-mana sekarang hotel. Hotelnya kecil-menengah gitu," tutur Gisela.
Tim peliput: Agne Yasa, David Eka Issetiabudi, Feri Kristianto, dan Yanita Petriella