Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump - Modi Obrolin Perdagangan dan Imigrasi Kedua Negara

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi diperkirakan akan menjadikan topik kerjasama dagang dan imigrasi sebagai topik utama pertemuan mereka.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./REUTERS-Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./REUTERS-Jonathan Ernst

Bisnis.com, WASHINGTON — Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi diperkirakan akan menjadikan topik kerjasama dagang dan imigrasi sebagai topik utama pertemuan mereka.

Seperti diketahui Trump dan Modi akan mengadakan pertemuan tatap muka pertama mereka di Washington pada Senin (26/6/2017) waktu setempat. Pertemuan ini diperkirakan akan menajdi ajang memperkuat hubungan kedua negara, setelah selama ini berbeda pendapat mengenai kebijakan perdagangan internasional, Perjanjian Paris dan imigrasi.

Baik Trump dan Modi sebenarnya tak memiliki sejarah perselisihan, terutama sejak Trump diangkat sebagai Presiden AS awal tahun ini. Namun, perbedaan sudut pandang pada sejumlah kebijakan, membuat kedua negara secara tak langsung menunjukkan peregangan hubungan. Trump sendiri menjanjikan akan memberikan sambutan isitimewa kepada Modi.

"Gedung Putih sangat tertarik untuk membuat kunjungan Modi menjadi sangat istimewa.Kami benar-benar berusaha menggelar karpet merah bagi pemimpin India tersebut," kata salah satu pejabat senior Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/6/2017).

Adapun, perbedaan sudut pandang dan kebijakan kedua negara salah satunya muncul dari rencana Trump untuk mereformasi sistem visa pekerja asing yakni H-1B. Dia menuding aturan visa tersebut terlalu longgar sehingga menguntungkan para pekerja sektor tekonologi asal India untuk masuk AS.

Hal itu dinilai Trump adalah kebijakan yang buruk, karena dapat mengurangi porsi lapangan kerja bagi pekerja asal AS di negaranya sendiri.  

Sementara itu,  AS juga menuding India sengaja mendukung secara penuh perjanjian perubahan iklim Paris (Perjanjian Paris). Mumbai dituduhnya berusaha mendapatkan keuntungan besar  melalui hibah miliaran dolar AS dari negara lain, untuk memperbaiki lingkungannya.

Seperti diketahui, Trump memutuskan untuk menarik AS dari Perjanjian Paris yang telah ditandatangani presiden pendahulunya Barack Obama pada 2015.

Sementara itu, India sendiri mengkritik rencana kebijakan AS yang akan menerapkan proteksi perdagangan. Pasalnya, aturan itu akan menggerus ekspor India, terutama pada produk obat-obatan generik dan buah-buahan ke AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper